Peringatan Dini BMKG: Kekeringan di NTB Mulai Merata, Waspada Kebakaran Hutan dan Bijak Pakai Air
- Satria Zulfikar/VIVA.
NTB – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat atau NTB, mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis yang mulai merata di NTB.
Secara umum, pada 1-10 September 2023 (dasarian 1), curah hujan di NTB dalam kategori rendah. Prakirawan Stasiun Klimatologi NTB, Yuhanna Maurits, mengatakan kondisi Hari Tanpa Hujan atau HTH berturut-turut di Provinsi NTB, berada dalam kategori ekstrem panjang. Yang dimaksud dengan itu adalah tidak adanya hujan lebih dari 60 hari.
Daerah yang masuk dalam kategori ekstrem panjang, adalah Kota Mataram (Cakranegara dan Ampenan), Kabupaten Lombok Barat (Gerung, Narmada, Gunung Sari, Labuapi, Batulayar dan Lembar), Lombok Tengah (Praya Timur), Lombok Timur (Sambelia, Pringgabaya, Swela, Labuhan Haji, Jerowaru, Sukamulia dan Sembalun), Lombok Utara (Bayan, Pemenang, Tanjung, Gangga).
Ilustrasi/Kekeringan
- ANTARA FOTO/Siswowidodo
Kemudian di Pulau Sumbawa antara lain Sumbawa Barat (Brang Rea, Jereweh, Taliwang, Brang Ene dan Maluk), Sumbawa (Utan, Buer, Moyo Utara, Moyo Hilir, Lape, Sumbawa, Batulanteh, Unter iwes dan Alas), Dompu (Kilo, Woja, Manggalewa), Kota Bima (Kolo, Jatiwangi dan Raba), Bima (Palibelo, Wera, Belo, Donggo, Lambitu, Wawo dan Soromandi).
“HTH terpanjang tercatat di pos hujan Asakota Kolo, Kota Bima selama 134 hari tanpa hujan,” katanya, melalui siaran pers dikutip Senin 11 September 2023.
Sementara kondisi dinamika atmosfer di NTB, menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi El Nino Moderat (indeks ENSO : +1.504) yang diperkirakan akan berlangsung setidaknya hingga Desember 2023 – Januari-Februari 2024 (Kondisi El Nino sudah berlangsung sebelas dasarian). Kondisi tersebut menyebabkan tidak adanya pertumbuhan awan hujan sehingga berdampak pada kekeringan.
Indeks IOD pada awal September 2023 menunjukkan kondisi IOD Positif (+1.527), diperkirakan kondisi IOD Positif akan bertahan hingga akhir tahun 2023.
Aliran massa udara umumnya masih didominasi angin timuran yang merata terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Suhu muka laut di wilayah Indonesia umumnya menunjukkan kondisi dingin hingga hangat (+0.12).
“Anomali SST Perairan Indonesia secara umum diprediksi akan didominasi oleh kondisi dingin di bagian barat Indonesia dan hangat khususnya di wilayah tengah hingga timur, dengan kisaran nilai –1.0 hingga +1.0 °C kemudian kondisi hangat tersebut tetap bertahan dan meluas ke seluruh wilayah Indonesia hingga Februari 2024,” jelas Yuhanna Maurits.