Putu DPR: Kita Menyadari Isu Air Berpengaruh dan Terpengaruh oleh Perubahan Iklim
- istimewa
Menurut dia, dari data World Resources Institute (WRI) Aqueduct Water Risk Atlas, ditemukan ada 25 negara-seperempat dari populasi dunia-terekspos pada tingkat water stress yang tinggi secara menahun.
“Sekitar 4 miliar penduduk, terancam kelangkaan air sedikitnya sebulan sekali per tahun. Pada 2050, angka tersebut dapat meningkat ke 60% dari penduduk global," tutur legislator asal Bali tersebut.
Presiden Jokowi Pimpin KTT World Water Forum ke-10
- Pusat Media Forum Air Dunia 2024/Bayu Pratama S/tom/mif
Lebih lanjut, dia menyebut di Indonesia, khususnya Pulau Jawa, Bali, NTB, hingga Tanimbu (Maluku), pada 2030 nanti diperkirakan mengalami kelangkaan air dari tinggi hingga sangat tinggi.
"Tantangan terkait water stress ini berlipat, tidak hanya dari perubahan iklim, tetapi juga akibat konflik dan peperangan,” ujar Anggota Komisi VI DPR RI itu.
Pun, dia berpandangan dengan merujuk data Sustainable Development Goals atau SDGs 2023 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bahwa masih mencatat miliaran penduduk yang mengalami kekurangan akses ke air minum layak (aman), sanitasi dan higienitas. Adapun di Indonesia, cakupan layanan air minum berada di 91,05 persen dengan target pemerintah 100 persen pada 2024.
“Tetapi akses air minum perpipaan, menurut data Perpamsi baru 19,74% (2023). Sisanya adalah akses air minum dari sumber lain seperti galon, air permukaan hingga air tanah. Tentu tanpa pengelolaan atau penyaringan memadai, potensi pencemaran bakteri e-coli sangat tinggi,” jelas dia.
Putu menyebut berbagai masyarakat dunia tentu punya kearifan-kearifan lokal. Kata dia, hal itu menarik bagi parlemen untuk kemudian mengetahuinya lebih luas dan berbagi praktik-praktik tersebut.
Menurut dia, untuk Bali, kearifan lokalnya adalah konsep Tri Hita Karana, konsep Hari Nyepi, dan sistem irigasi SUBAK dengan jaga kesinambungan baik danau, sungai maupun springs atau mata air.
Dia berujar untuk Bali dan di Indonesia, Tanah Air juga memiliki penghormatan yang tinggi terhadap air yang disebut TIRTA.
"Jadi, sejak dahulu, Bali memiliki penghormatan yang tinggi terhadap air. Indonesia juga memiliki penghormatan yang sama tinggi antara daratan dan sumber air, yaitu dengan menyebut negeri kita sebagai Tanah Air,” ujarnya.