Di Hadapan Parlemen-Pemerintah Brunei, Putu DPR Bicara Ketahanan Siber hingga Tranformasi Digital

Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta - Dengan posisi sebagai negara terbesar di Kawasan ASEAN, RI mesti bisa membangun ketahanan siber karena penting ke depan menjadi market dalam digital economy. Apalagi status RI sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana saat pertemuan dengan Parlemen dan Pemerintah Brunei Darussalam di Bandar Seri Begawan, belum lama ini. Putu juga sempat didapuk sebagai pembicara dalam forum Tripartite yang diselenggarakan pemerintah Brunei terkait membangun ekonomi digital di kawasan ASEAN.

Dia bilang kawasan ASEAN saat ini tengah membangun digital economy yang sangat pesat. “Dan, bagaimana strategi untuk membangun ketahanan siber kita serta memberikan konstribusi kepada kesejahteraan yang komprehensif kepada seluruh masyarakat di kawasan Asean,” kata Putu dalam keterangannya, dikutip pada Minggu, 23 Juni 2024.

Putu menyoroti posisi RI sebagai negara ASEAN dengan penduduk terbesar ke empat di dunia. Untuk di ASEAN, RI menempati posisi pertama. Maka itu, menurut dia, penting lantaran RI biasanya menjadi market dalam digital economy.

“Begitu diverse-nya dan berbedanya posisi bagaimana akses terhadap digital access di Indonesia, baik perhubungan dengan internet connection, atau literasi tentang digital," jelas legislator DPR asal Bali itu.

Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana (kanan).

Photo :
  • Istimewa

Pun, dia menuturkan persoalan yang dialami sebagian rakyat di Tanah Air seperti terhambatnya dalam koneksi internet. 

"Tapi, penggunaan internet, penggunaan sosial media, dan dalam posisi bagaimana digital transformasi ini berjalan di Indonesia secara mau tidak mau, mungkin terpaksa dan memang bisa hadir,” ujar Anggota Komisi VI DPR itu.

Lebih lanjut, dia menyampaikan di RI yang kira-kira 10 tahun lalu tak berpikir bagaimana UMKM, usaha mikro kecil menengah, atau Micro Small Medium Enterprises (MSME) itu bisa melakukan transformasi digital.

Dia menyebut dalam perkembangannya, para pelaku itu sudah bisa menggunakan melalui aplikasi platform Unicorn. 

"Itu baik menggunakan aplikasi Gojek, Tokopedia, aplikasi yang berhubungan dengan aplikasi platform digital lainnya, dan memang mereka sudah menerapkan itu dan transformasi terjadi,” ujar Anggota Komisi VI DPR itu.