Lima Tahun Terbengkalai, Sasana Adirasa TMII Dibuka Lagi Bagi Penghayat Kepercayaan

Ruwatan Sasana Adirasa TMII
Sumber :
  • Ist

“Nilai-nilai spiritual dan kebudayaan yang diwariskan serta dirawat oleh para penghayat kepercayaan merupakan bagian dari identitas jati diri bangsa. Karena itu kami berkomitmen untuk menjaga gedung ini agar dapat menjadi ruang yang hidup dan terbuka bagi seluruh ekspresi kebudayaan termasuk kekayaan adiluhur yang dijaga oleh para penghayat kepercayaan,” ujar Ratri

Kegiatan ini turut dihadiri oleh para tokoh penghayat dari berbagai daerah, sesepuh adat, serta rohaniwan. Hadir mendampingi Menteri, Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan; Inspektur Jenderal Kementerian Kebudayaan; Fryda Lucyana; Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi; Direktur Sarana dan Prasarana, Feri Arlius; Direktur Film, Musik, dan Seni, Syaifullah; Direktur Promosi Kebudayaan, Undri; beserta jajaran Kementerian Kebudayaan.

Menutup sambutannya, Menbud Fadli berharap gedung ini dapat menjadi pusat kebudayaan dan
spiritual. “Semoga gedung ini dapat berfungsi dengan baik, semakin hidup, dan menjadi bagian
penting dalam upaya pemajuan kebudayaan,” tutup Menteri Fadli yang kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng bersama para pejabat dan tokoh yang hadir sebagai simbolungkapan syukur sekaligus ungkapan niat suci untuk membersihkan diri dari energi negatif.

Pemotongan tumpeng ini juga menjadi lambang awal dalam mempererat kebersamaan serta sebagai bentuk pelestarian nilai luhur. Pemanfaatan kembali Gedung Sasana Adirasa tidak hanya menjadi momentum penting bagi para penghayat kepercayaan, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mewujudkan ruang kebudayaan yang inklusif, berkelanjutan, dan berakar pada nilai-nilai luhur kebangsaan.

Melalui prosesi Ruwatan dan perenungan Malam Anggoro Kasih, Kementerian Kebudayaan bersama MLKI dan TMII kembali menegaskan komitmennya dalam merawat, melestarikan, dan menghidupkan
kembali warisan spiritual bangsa.