Ojek Tilang 'Bayar Gesek' di Surabaya
- VIVA/Nur Faishal
Kedua, petugas ojek tilang juga selamat dari peluang dan kesempatan untuk menilap uang denda yang dibayarkan pelanggan. "Karena apanya yang mau ditilap, lawong uangnya sudah masuk ke bank. Jadi tukang ojeknya baru bisa mencairkan denda tilang dan ongkos ojeknya ketika sampai di kantor," jelas Didik.
Petugas ojek tilang juga akan aman dari gangguan orang tidak bertanggungjawab yang ingin menguasai uang denda dari pelanggan ojek tilang. Sebab, yang dibawa pengojek bukan uang tunai, tapi mesin transaksi elektronik atau EDC. "Tukang ojeknya juga aman dari kehilangan uang denda pelanggan di tengah perjalanan," tutur Didik.
Karena pada saat proses penarikan denda tilang aman, secara otomatis uang negara yang berasal dari denda tilang pelanggan ojek tilang juga aman. "Karena ketika ojek tilang sampai di rumah pelanggan dan transaksi gesek kartu dilakukan, uangnya langsung masuk," terang jaksa asal Bojonegoro itu.
Untuk diketahui, ojek tilang ialah layanan ojek yang disediakan Kejari Surabaya kepada pelanggar lalu lintas yang tidak memiliki waktu banyak untuk membayarkan denda tilangnya ke kantor Kejaksaan.
Untuk mendapatkan layanan ojek tilang, pelanggar cukup mengetik pesan singkat berisi nomor registrasi tilang, nama, dan alamat tinggal, lalu dikirimkan melalui SMS di nomor 085851996000. Begitu pesan diterima petugas, ojek tilang akan mendatangi rumah pelanggar untuk menarik uang denda tilangnya, tunai atau non-tunai.
Selain uang denda, pelanggan diwajibkan membayar ongkos ojek sebesar Rp20 ribu.
"Sekarang yang memakai layanan ojek tilang masih ada, antara tujuh sampai 15 pelanggan setiap harinya. Memang belum banyak, karena layanan ini kan alternatif bagi yang sibuk bekerja dan tidak ada waktu datang ke Kejaksaan," kata Didik.