Riset IDSIGHT: Komunikasi Pemerintahan Prabowo Harus Diperbaiki

Presiden RI Prabowo Subianto bersama jajaran Menteri Kabinet Merah Putih.
Sumber :
  • istimewa

Jakarta, VIVA – Direktur Komunikasi Indonesia Social Insight (IDSIGHT), John Santosa menilai lemahnya aspek komunikasi Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menjadi sorotan publik.

Apalagi, kata Johan, komentar yang dilontarkan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi terkait teror kepala babi yang dikirim ke Kantor Tempo, membuat suasana semakin tidak kondusif. Bahkan, publik menilai paling negatif hingga mencapai 75,3 persen.

Nama-nama lain yang mendapat penilaian negatif dalam periode enam bulan pemerintahan tidak jauh berbeda dari sebelumnya, seperti Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (71,6 persen), Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto (67,2 persen), Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi (60,8 persen), Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (64,1 persen).

Kemudian Menteri HAM Natalius Pigai (55,1 persen), Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (50,3 persen), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini (57,7 persen), Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (52,8 persen), dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli (47,5 persen).

Demikian temuan riset Indonesia Social Insight (IDSIGHT) dari hasil analisis terhadap tanggapan pengguna media sosial pada akun-akun resmi milik menteri/kepala badan atau akun kementerian/badan. Konten mencakup postingan pada platform Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok selama rentang waktu 6-15 April 2025.

Menurut laporan Data Digital Indonesia 2024, keempat platform media sosial tersebut paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Dengan karakteristik pengguna tiap platform berbeda-beda, kombinasinya diharapkan bisa menghasilkan gambaran yang lebih objektif.

“Dalam evaluasi kinerja enam bulan pemerintahan Prabowo-Gibran, aspek komunikasi publik dan kontroversi para menteri menjadi catatan yang perlu dilakukan perbaikan,” kata Johan dikutip Minggu, 27 April 2025.

Menurut dia, Presiden Prabowo Subianto mengakui kegagapan para pembantunya yang sebagian adalah orang-orang baru di pemerintahan, sehingga kerap memunculkan salah ucap dan menimbulkan persepsi negatif dari publik.

“Hal itu disampaikan Prabowo saat berdialog dengan para jurnalis senior di Hambalang, yang sekaligus menepis pandangan bahwa Prabowo anti-kritik dan bakal membungkam media,” ujar Johan.

Makanya, kata dia, Presiden Prabowo berkali-kali menekankan perlunya menyampaikan secara tepat kepada publik terkait program prioritas dan apa-apa yang telah dicapai pemerintah.

“Dalam gebrakan awal pemerintahan, Prabowo meluncurkan program-program unggulan seperti makan bergizi gratis (MBG) dan cek kesehatan gratis (CKG), serta kebijakan efisiensi anggaran,” imbuhnya.