Trauma Keuangan di Masa Kecil Bisa Pengaruhi Cara Kelola Uang, Begini Cara Mengatasinya!

Ilustrasi uang
Sumber :
  • www.freepik.com/free-vector

Jakarta, VIVA – Pernahkah Anda merasa cemas saat harus membayar tagihan atau takut kehabisan uang meskipun keuangan Anda cukup stabil? Atau mungkin Anda sering menghambur-hamburkan uang tanpa berpikir panjang? Ternyata, cara Anda mengelola uang saat ini bisa sangat dipengaruhi oleh pengalaman di masa kecil.

Sejak kecil, kita menyerap berbagai pelajaran tentang uang dari orang tua, keluarga, atau lingkungan sekitar. Sayangnya, tidak semua pengalaman tersebut membentuk kebiasaan finansial yang sehat. Jika pernah mengalami kondisi sulit terkait uang saat kecil, mungkin tanpa sadar Anda membawa pola pikir yang sama hingga dewasa.

Lalu, bagaimana trauma keuangan masa kecil bisa memengaruhi kehidupan finansial seseorang? Melansir dari New Trader U, berikut ini pembahasan lebih lanjutnya. 

Pengaruh Trauma Masa Kecil

Ilustrasi Cara Mengelola Keuangan Setelah Kuliah

Photo :
  • www.freepik.com

Banyak orang menganggap trauma hanya berkaitan dengan pengalaman menyakitkan secara emosional atau fisik. Namun, trauma keuangan juga bisa berdampak besar pada kehidupan seseorang. Beberapa contoh pengalaman masa kecil yang bisa membentuk kebiasaan keuangan seseorang adalah:

1. Tumbuh dalam Kemiskinan atau Ketidakstabilan Finansial

Jika sejak kecil Anda hidup dalam kondisi ekonomi sulit, bisa jadi Anda tumbuh dengan perasaan bahwa uang itu langka dan sulit didapat. Hal ini dapat membuat Anda menjadi sangat hemat hingga takut mengeluarkan uang, bahkan untuk kebutuhan penting. Sebaliknya, ada juga yang justru berusaha menutupi pengalaman masa kecil dengan hidup boros saat dewasa, seolah ingin membalas kesulitan yang dulu dialami.

2. Orang Tua yang Tidak Bertanggung Jawab dalam Mengelola Keuangan

Jika Anda sering melihat orang tua berutang, berjudi, atau tidak mampu mengatur keuangan dengan baik, kemungkinan besar pola ini juga terbawa dalam kehidupan Anda. Beberapa orang tumbuh dengan ketakutan besar terhadap uang, sementara yang lain justru mengulang kesalahan yang sama, seperti sering berutang atau tidak memiliki tabungan.

3. Kurangnya Pendidikan Keuangan

Banyak keluarga menganggap topik tentang uang sebagai sesuatu yang tabu. Akibatnya, anak-anak tumbuh tanpa pemahaman dasar tentang cara mengelola keuangan. Hal ini bisa menyebabkan seseorang membuat keputusan keuangan yang buruk, seperti mengabaikan tabungan, terjebak utang berbunga tinggi, atau tidak memiliki rencana finansial jangka panjang.