Waspada Modus Penipuan Keuangan Jelang Lebaran, BNI Ungkap Cara Cegah Kerugian

BNI menyediakan uang tunai sebesar Rp21 triliun selama periode lebaran
Sumber :
  • BNI

Tak hanya itu, penipu juga sering mengatasnamakan kantor pajak untuk menakuti korban. Mereka mengirim pesan WhatsApp yang menyebutkan bahwa korban memiliki tunggakan pajak dan harus segera memperbarui data dengan mengklik tautan tertentu. 

Agar lebih meyakinkan, mereka menyertakan informasi pribadi korban, seperti nama, email, NIK, dan NPWP. Korban pun diarahkan untuk melakukan pembayaran ke rekening pribadi pelaku, bukan rekening resmi kantor pajak.

Modus lain yang juga patut diwaspadai adalah penipuan giveaway hadiah. Tawaran menggiurkan seperti uang tunai THR, gadget, atau paket liburan sering kali digunakan untuk memancing korban. Dalam skenario ini, korban diminta mengunjungi situs palsu dan mengisi data perbankan mereka untuk “mengklaim hadiah.” Data yang diberikan justru digunakan oleh pelaku untuk menguras rekening korban.

Terakhir, ada modus card trapping di ATM, di mana pelaku memodifikasi mesin ATM dengan alat jebakan kartu. Saat korban mengalami kendala, pelaku berpura-pura ingin menolong korban sambil menanyakan nomor PIN.

Ilustrasi - Modus penipuan menggunakan sistem aplikasi melalui ponsel.

Photo :
  • ANTARA/ Imam Budilaksono.

Korban akan diarahkan menghubungi nomor call center palsu yang ditempel di sekitar ATM, yang tanpa sadar justru menghubungi nomor palsu milik pelaku. Pelaku lain dari nomor palsu tersebut akan meminta korban memberikan PIN atau data pribadi lainnya, yang kemudian dimanfaatkan untuk mengakses dan menguras rekening mereka.

Cara menghindari penipuan

Untuk menghindari berbagai modus kejahatan ini, selalu pastikan untuk memverifikasi keaslian informasi sebelum bertindak. Jika menerima pesan mencurigakan, periksa kembali situs, akun media sosial, atau nomor call center bank serta instansi terkait melalui sumber resmi. 

Selain itu, jangan pernah membagikan data sensitif seperti OTP, kode TRX, PIN, user ID, password e-banking, nomor kartu ATM, atau kartu kredit kepada siapa pun, termasuk pihak yang mengaku sebagai bank, e-Commerce, atau institusi resmi lainnya. Perlu diingat bahwa pihak bank tidak akan pernah meminta informasi tersebut melalui telepon, SMS, email, atau media sosial.

Kewaspadaan juga diperlukan saat menerima pesan berisi tautan atau instruksi untuk menginstal aplikasi tertentu. Jika tautan atau aplikasi berasal dari sumber yang tidak dikenal, abaikan dan jangan pernah mengkliknya, karena banyak kasus di mana aplikasi tersebut ternyata merupakan program berbahaya yang dapat mencuri data pribadi korban.