Prabowo Mau Hapus Kuota Impor, Kemendag: Lagi Dihitung Betul
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Presiden Prabowo Subianto meminta agar kuota impor dihapuskan utamanya untuk barang-barang yang menyangkut hidup orang banyak.
Plt Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Isy Karim mengatakan terkait penghapusan kuota impor saat ini masih harus dilakukan perhitungan secara cermat.
"Nah itu yang harus dipertimbangkan, dihitung betul-betul berapa sih kebutuhan. Karena prinsipnya di neraca komoditas itu kan berapa produksi nasional, kemudian berapa konsumsi nasional, nah kekurangannya kan itu diimpor," ujar Isy di Kantor Kemendag, Jakarta, Rabu, 9 April 2025.
Ilustrasi Ekspor-Impor
- VIVA/M Ali Wafa
Terkait komoditas apa yang akan dilakukan pembebasan impor, Isy mengatakan bahwa hal itu belum bisa disampaikan. Namun, dalam neraca komoditas (NK) jelasnya, terdapat enam komoditas yang dilakukan pembatasan impor.
"Saya belum bisa menyampaikan apa aja komoditasnya. Nah kalau yang di dalam NK kan, sekarang yang udah disepakati di NK itu kan mulai dari garam, gula konsumsi, daging, kemudian ikan baru 6 kan," jelasnya.
Saat ditanya, apakah ada peluang komoditas di luar pangan akan mendapatkan penghapusan kuota impor seperti kapas dan benang, Isy menuturkan sepanjang digunakan untuk kebituhan bahan baku, impor bisa dilakukan.
"Kalau sebenarnya impor kapas itu kan untuk bahan baku, dan itu kan nggak diatur di NK. Di luar NK ya sepanjang itu untuk kebutuhan bahan baku akan dipenuhi aja," katanya.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto meminta agar keran impor daging dan komoditas lainnya dibuka sebebas-bebasnya di tengah beban tarif impor tinggi 32 persen dari Amerika Serikat (AS).
Awalnya, Prabowo mengkritik keberadaan persetujuan teknis (pertek) yang menghambat gerak pengusaha. Prabowo menyebut, semua persetujuan teknis tidak boleh lagi berjalan tanpa ada restu presiden.
"Saya minta, ada menteri pertanian, menteri perdagangan, nggak usah ada kuota-kuota (impor) apalagi semua. Enggak ada kuota-kuota itu!" ucap Prabowo.
"Siapa mau impor daging, silakan! Siapa saja boleh impor. Mau impor apa? Silakan! Buka saja (keran impor). Rakyat kita pandai kok," sambungnya.
Prabowo menilai, kuota impor selama ini menjadi permainan. Dia mencontohkan bagaimana skema tersebut justru hanya menunjuk sejumlah perusahaan tertentu.