Bursa Asia Anjlok Menyusul Penuruna Tajam di Wall Street Imbas Aksi Jual Besar-besaran
- Freepik
Jakarta, VIVA – Bursa Asia-Pasifik merosot pada pembukaan perdagangan Kamis, 22 Mei 2025. Penurunan menyusul anjloknya Wall Street pada penutupan pasar semalam.
Bursa Amerika Serikat (AS) turut mengalami aksi jual besar-besaran imbas kekhawatiran defisit yang semakin membengkak. Kondisi ini memicu perdagangan yang lesu sepanjang Rabu, 21 Mei 2025.
Investor kompak melepas kepemilikan sahamnya lantaran tertekan akibat lonjakan tajam imbal hasil Treasury. Pasar mulai cemas bahwa RUU anggaran AS yang baru akan membebani defisit negara yang sudah besar.
Selain itu, para investor sedang menunggu rilis data anggaran Selandia Baru di tahun 2025. Situasi pasar tersebut menjadi sentimen kurang baik terhadap perdagangan pasar di kawasan Asia.
Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta. (Foto ilustrasi)
- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Dikutip dari CNBC Internasional, indeks Nikkei 225 anjlok 1,06 persen saat pembukaan. Indeks Topix turun 0,85 persen.
Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,59 persen. Senasib, indeks Kosdaq tercatat amblas 0,69 persen.
Indeks Australia S&P/ASX 200 ikut tergerus 0,36 persen. Lalu indeks Hang Seng Hong Kong berada pada level 23.640 atau lebih rendah dari penutupan terakhir di level 23.827,78.
Di Wall Street, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 816,80 poin atau 1,91 persen menjadi 41.860,44. Indeks S&P 500 melemah 1,61 persen menjadi 5.844,61 dan Nasdaq Composite tergelincir 1,41 persen ke level 18.872,64.