Mark Zuckerberg Lagi Ugal-ugalan

Pendiri Meta Mark Zuckerberg.
Sumber :
  • Food Beast

Selain membajak ahli AI pesaing, strategi Meta lainnya yaitu meningkatkan investasi untuk membangun infrastruktur komputasi cloud berskala raksasa. Infrastruktur ini dirancang untuk mendukung pelatihan model AI tingkat lanjut yang dibutuhkan MSL.

Meta saat ini dikabarkan tengah membangun Promotheus, cluster komputasi cloud berkekuatan 1 gigawatt yang berlokasi di Ohio, AS. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2026 dan bisa menjadi salah satu kluster pelatihan AI terbesar di dunia.

Sebab, menurut laporan Techcrunch, 1 gigawatt energi Promotheus diklaim mampu memberi daya pada lebih dari 750 ribu rumah.

Hal ini diyakini bisa membantu Meta melakukan pelatihan besar-besaran untuk menciptakan model AI frontier di dunia. Keputusan Meta untuk merekrut Shengjia Zhao, yang dulunya seorang ahli AI di OpenAI, tidak datang sendirian.

Melansir The Information, nama-nama seperti Jahui Yu, Shuchao Bi, Hongyu Ren, dan Trapit Bansal, turut hengkang dari OpenAI dan beralih menjadi tim riset model penalaran AI di Superintelligence Labs.

Selain empat orang tersebut, Meta juga merekrut tiga ahli AI dari kantor OpenAI di Zurich, Swiss, yang sebelumnya menggarap proyek-proyek multimodality perusahaan.

Dengan bergabungnya Zhao ke Meta Superintelligence Labs, kini perusahaan memiliki dua kepala ilmuwan AI. Adapun satu ilmuwan lainnya yaitu Yann LeCun.

Di bawah naungan MSL, Yann LeCun bertugas memimpin FAIR (Fundamental Artificial Intelligence Research), unit yang berfokus pada riset jangka panjang untuk teknologi AI di lima hingga sepuluh tahun ke depan.

Namun yang pasti, dengan struktur tim yang diperkuat oleh tim ahli AI kelas dunia, Meta tampaknya sudah siap untuk bersaing ketat dengan OpenAI dan Google dalam perebutan posisi terdepan di teknologi kecerdasan buatan (AI).