Telkom Borong Energi Terbarukan

Ilustrasi energi terbarukan / ramah lingkungan.
Sumber :
  • Perfect Sense Energy

Jakarta, VIVA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk terus memperkuat inisiatif keberlanjutan melalui pemanfaatan energi terbarukan dalam operasional bisnis.

Salah satu wujud nyatanya dengan melakukan pembelian 35.067 unit Renewable Energy Certificate (REC) dari PT Energi Manajemen Indonesia (PLN EMI).

Upaya ini merupakan bagian dari program keberlanjutan GoZero% yang diinisiasi Telkom sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan.

Melalui program ini, Telkom berkomitmen untuk menciptakan pertumbuhan bisnis jangka panjang yang selaras dengan pelestarian lingkungan, serta secara aktif berkontribusi terhadap pencapaian target net zero emissions (NZE) Indonesia pada 2060 dan pengurangan 20 persen emisi karbon pada 2030.

Renewable Energy Certificate (REC) yang dibeli Telkom akan digunakan untuk 69 Main Point of Presence (Main PoP) di berbagai wilayah di Indonesia.

Main PoP berperan sebagai bagian penting dari jaringan digital Telkom yang mendukung kelancaran konektivitas dan layanan telekomunikasi di seluruh Nusantara.

Selain itu, PT Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) selaku anak usaha Telkom, turut melakukan pembelian REC untuk mengalihkan konsumsi listrik di pusat data (data center) menuju energi yang lebih ramah lingkungan.

Lebih lanjut, langkah ini juga menegaskan komitmen TelkomGroup dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dari Cakupan 2 (Scope 2), yaitu emisi tidak langsung yang berasal dari konsumsi listrik dan energi dari luar sistem operasional perusahaan.

Saat ini, GRK Scope 2 menyumbang sekitar 84 persen dari total emisi GRK TelkomGroup. Senior Vice President Group Sustainability Telkom Ahmad Reza berharap jika inisiatif tersebut tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga menjadi contoh penerapan praktik bisnis yang berkelanjutan di berbagai sektor industri.

"Ke depannya, kami akan terus berinvestasi pada pemanfaatan energi terbarukan, peningkatan efisiensi operasional perusahaan, serta pengelolaan dampak lingkungan secara bertanggung jawab," jelas dia, Senin, 4 Agustus 2025.