5 Mesin Uang Telkom di 2025: Ada Telkomsel hingga Raja Data Center

Susunan Direksi Telkomsel Usai RUPS di Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025.
Sumber :
  • Dok. Telkomsel

Jakarta, VIVA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menutup paruh pertama tahun ini (semester I 2025) dengan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp73 triliun, serta laba bersih sebesar Rp11 triliun dengan marjin laba bersih pada 15 persen.

Transformasi Berbuah Manis: Telkom Cuan Rp11 Triliun Meski Daya Beli Melemah

Berikut para penyumbang cuan BUMN Telekomunikasi tersebut:

Telkomsel membukukan pendapatan sebesar Rp53,8 triliun pada segmen Consumer (Mobile and Fixed Broadband).

iBrite: Teknologi Telkom yang bikin Kompetitor Ketar-ketir

Digital Business tetap menjadi pendorong utama dengan menyumbang 90,6 persen dari pendapatan seluler, menegaskan komitmen Telkomsel terhadap optimalisasi nilai layanan dan kepuasan pelanggan.

Selain itu, trafik data (data payload) mengalami peningkatan signifikan sebesar 20,1 persen menjadi 11.715.570 Terabyte (TB), yang menunjukkan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan layanan data berkualitas, seiring dengan tren konsumsi digital yang semakin masif.

Genjot Kinerja Perusahaan, Netmonk Pastikan Bisa Cegah Gangguan Jaringan Operasional

Pendapatan dari IndiHome residensial (B2C) juga tercatat stabil dengan pertumbuhan 0,5 persen secara tahunan (YoY). Total pelanggan IndiHome residensial (B2C) meningkat sebesar 10 persen YoY menjadi 10,1 juta pelanggan.

Sedangkan, total keseluruhan pelanggan IndiHome B2C dan B2B sebesar 11,3 juta pelanggan atau tumbuh 7,1 persen YoY. Sementara total pelanggan seluler mencapai 158,4 juta pelanggan.

Telkomsel terus memperkuat diferensiasi jaringan melalui ekspansi kapasitas untuk mendukung penggunaan layanan digital yang semakin meningkat.

Hingga Juni 2025, Telkomsel mengoperasikan sebanyak 280.434 Base Transceiver Station (BTS), yang terdiri atas 229.214 BTS 4G dan 2.537 BTS 5G.

Langkah ini menegaskan kesiapan perusahaan dalam mendorong perluasan layanan 5G serta memperkuat infrastruktur jaringan guna menghadirkan pengalaman digital yang lebih optimal bagi pelanggan.

Kemudian, segmen Enterprise, membukukan pendapatan sebesar Rp10 triliun. Telkom terus memperkuat kapabilitas di bisnis Cloud, Digital IT Services and Cybersecurity, termasuk menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pemain teknologi global.

Telkom fokus memperkuat digitalisasi segmen Pemerintah, pengembangan solusi digital untuk Large Enterprise, serta perluasan IndiBiz bagi pasar UKM melalui Telkom Regional di seluruh Indonesia.

Langkah ini memperkuat kapabilitas Telkom dalam mendukung transformasi digital pelanggan B2B.

Berikutnya, segmen Wholesale and International, mencatat pendapatan sebesar Rp9,7 triliun atau tumbuh 4,7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif bisnis infrastruktur digital, serta peningkatan pada layanan suara internasional (International Wholesale Voice).

Pada bisnis menara telekomunikasi, Mitratel sebagai anak usaha Telkom membukukan pendapatan positif sebesar Rp4,6 triliun dengan pertumbuhan sebesar 2,2 persen YoY.

EBITDA tercatat sebesar Rp3,9 triliun dan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun, dengan margin EBITDA dan margin laba bersih masing-masing di angka 84 dan 23,8 persen.

Pada paruh pertama ini, Mitratel menambah 378 menara untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri menara telekomunikasi, dengan total kepemilikan mencapai 39.782 menara.

Selain itu, Mitratel mencatat penambahan 1.039 tenant baru sehingga total tenant meningkat menjadi 60.907, serta meningkatkan rasio penyewaan (tenancy ratio) menjadi 1,53x.

Perseroan juga terus memperkuat portofolio bisnisnya melalui penambahan 3.408 km kabel serat optik secara organik, menjadikan total panjang serat optik mencapai 54.447 km.

Selanjutnya, NeutraDC, segmen Data Center and Cloud, mencatat pendapatan sebesar Rp921 miliar.

Hingga semester I 2025, Telkom mengoperasikan 35 data center dengan total kapasitas 44 Megawatt (MW) untuk melayani segmen enterprise dan hyperscale, serta 2.420 rack untuk layanan edge data center.

Data Center milik Telkom tersebar di 30 lokasi di Indonesia dan 5 lokasi internasional, termasuk di Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste. NeutraDC juga mengelola data center di 4 lokasi domestik dan 3 lokasi di Singapura.

Tingkat utilisasi kapasitas data center NeutraDC mencapai sekitar 76 persen, yang didukung oleh basis pelanggan yang beragam, mencakup instansi pemerintah, perbankan, perusahaan besar, serta penyedia layanan cloud global.

Seluruh fasilitas data center dirancang guna menjawab kebutuhan masa depan, termasuk daya tinggi yang dibutuhkan untuk perkembangan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya