Laba Bakrie Sumatera Plantations Melonjak 103% di Kuartal II-2025, Didongkrak Penjualan Sawit dan Karet

RUPST PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP)
Sumber :
  • I

Jakarta, VIVA - Salah satu emiten yang dikendalikan Bakrie Group, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), mengumumkan kinerja keuangan kuartal II-2025. Laba bersih perseroan melesat signifikan 103 persen dari kuartal yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp16 miliar.

Sejalan dengan peningkatan penjualan sebesar 4 persen menjadi Rp 1,14 triliun. Penjualan ditopang dari komoditas sawit dengan nilai penjualan Rp 1,05 triliun dan komoditas karet Rp 85 miliar.

Alhasil, mendongkrak laba operasional sebesar 880 persen dari Rp 15,5 miliar menjadi Rp 151,9 miliar. Laba kotor perseroan turut melesat signifikan sebesar 34 persen menjadi Rp 323 miliar. EBITDA juga tercatat meningkay 137 persen sebesar Rp 232 miliar pada kuartal-II 2025. 

Direktur & Investor Relations UNSP, Andi W. Setianto, menyampaikan perseroan terus bekerja keras meningkatkan produktivitas aset kebun, diantaranya dengan peremajaan menggunakan bibit unggul. Hal ini dilakukan seiring meningkatnya harga komoditas sawit CPO (Crude Palm Oil) dunia dari level rata-rata bulanan US$999 per ton CIF Rotterdam di kuartal-2 2024 hingga ke rata-rata bulanan US$1.194 di kuartal-II2025. 

Ilustrasi perkebunan kelapa sawit.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

"Optimalisasi produktivitas pabrik juga dilakukan dengan pembelian buah sawit dari petani yang tidak memiliki pabrik sekaligus membantu kesejahteraan mereka,” ujar Andi dikutip dari rilis perusahaan pada Jumat, 8 Agustus 2025.

Andi menambahkan, perseroan mengikuti protokol Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang menjunjung tinggi prinsip ramah lingkungan dan keberlanjutan. Salah satunya diantaranya adalah kebijakan zero burning (tanpa membakar) dalam melakukan kegiatan perkebunan. 

Dari sisi keberlanjutan di sawit mencakup banyak aspek people and planet seperti mensejahterakan petani sesuai Sustainable Development Goals no-poverty, zero-waste sesuai Circular Economy, dan no- deforestation reduksi emisi gas rumah kaca untuk Climate Change.

Perseroan juga telah melakukan inovasi melalui pengembangan bibit unggul yang menghasilkan produksi buah sawit lebih banyak dengan luasan lahan kebun yang sama. Melihat bibit unggul dan program peremajaan sawit rakyat sebagai kunci kesejahteraan petani dan produktivitas sawit yang berkelanjutan.

Dimana dengan bibit unggul potensi produktivitas bisa meningkat setelah program peremajaan (replanting). Selain itu, luas lahan kebun tidak perlu bertambah, menghasilkan produksi CPO berlipat ganda yang meningkatkan lagi produksi biodiesel untuk ketahanan energi nasional.  

Produktivitas bibit unggul persrbisa menghasilkan 10 ton CPO per hektar per tahun. Dengan produksi 40 ton buah sawit per hektar per tahun dan ekstraksi CPO nya 25 persen sesuai hasil lapangan bibit unggul Perseroan yang sudah disertifikasi. Sebagai informasi, saat ini produktivitas sawit nasional hanya sekitar 3 ton CPO per hektar per tahun.

Direktur Utama UNSP, Bayu Irianto, menambahkan, strategi peningkatan produktivitas berkelanjutan yang sedang dilakukan akan lebih banyak dirasakan dampak positifnya dalam jangka menengah dan panjang. Melanjuti fokus peningkatan produktivitas kebun dan pabrik, perseroan akan lanjutkan dengan langkah konkrit peningkatan produktivitas aset lainnya dan perbaikan struktur permodalan. 

"Kami optimis, dalam jangka menengah dan panjang Perseroan akan kembali bangkit menemukan momentum yang terbaik menjadi salah satu perusahaan perkebunan yang memiliki fundamental bisnis yang kuat,” pungkas Bayu.