4 Kebiasaan Frugal Living Ala Pendiri IKEA, Hidup Sederhana Meski Harta Ratusan Triliun

Pendiri IKEA Ingvar Kamprad
Sumber :
  • IKEA

Jakarta, VIVA – Hidup sederhana sering dianggap identik dengan keterbatasan finansial. Namun, hal itu tidak berlaku bagi Ingvar Kamprad, pendiri IKEA yang dikenal sebagai miliarder yang hemat. Setelah ia mendirikan IKEA, Kamprad sukses merevolusi cara orang membeli furnitur terjangkau di seluruh dunia. 

Meskipun berhasil membangun kerajaan bisnis global dan menjadi salah satu orang terkaya di dunia, gaya hidupnya justru jauh dari kemewahan.

Kamprad meninggal pada usia 91 tahun, dan meninggalkan warisan bisnis sekaligus filosofi hidup hemat yang unik. Bloomberg mencatat, bahwa pada saat wafat, ia adalah orang terkaya ke-8 di dunia dengan kekayaan mencapai US$58,7 miliar atau setara Rp962 triliun (dengan kurs sekarang Rp16.400). 

Kekayaannya tidak membuatnya larut dalam gaya hidup glamor. Justru, kebiasaan-kebiasaan hematnya menjadi inspirasi banyak orang, termasuk para karyawannya. 

Berikut empat kebiasaan hemat yang dijalankan Ingvar Kamprad sepanjang hidupnya, seperti dirangkum dari CNBC, Jumat, 19 September 2025.

1. Mengendarai Mobil Murah

Selama dua dekade, Kamprad setia mengendarai Volvo 240 GL keluaran 1993. Ia hanya berhenti menggunakannya setelah ada yang meyakinkannya bahwa mobil tersebut sudah terlalu berbahaya untuk dipakai. 

Saat baru dirilis, mobil itu bernilai sekitar US$22.000 atau setara Rp360,8 juta. Namun, ketika Kamprad akhirnya melepasnya, mobil tersebut hanya bernilai beberapa ribu dolar.

2. Membeli Pakaian di Pasar Loak

Pada 2014, ketika kembali ke Swedia setelah 40 tahun hidup di luar negeri karena alasan pajak, Kamprad sempat muncul di televisi. Saat itu, ia berkata bahwa dirinya tidak mengenakan pakaian apa pun yang tidak dibeli dari pasar loak.

Kebiasaan hemat itu ia pelajari sejak kecil di Smaland, sebuah kota kecil di Swedia Selatan. Ia bahkan menegaskan bahwa itu sudah menjadi sifat orang Smaland untuk hidup hemat.

3. Potong Rambut di Negara Berkembang

Gaya hidup hemat Kamprad juga terlihat dari kebiasaannya mengatur anggaran untuk potong rambut. Pada 2008, setelah membayar sekitar US$27 atau setara Rp442.800 untuk potong rambut di Belanda, ia mengeluh bahwa harga tersebut terlalu mahal. 

Ia kemudian mengatakan bahwa biasanya ia memilih potong rambut saat berada di negara berkembang. Terakhir kali, ia melakukannya di Vietnam.

4. Terbang dengan Kelas Ekonomi

Tidak ada tiket kelas satu atau jet pribadi bagi Kamprad. Ia selalu memilih terbang dengan tiket ekonomi dan menginap di hotel murah ketika bepergian.

Kebiasaan ini bukan hanya mencerminkan filosofi hidupnya tentang konsumerisme, tetapi juga menjadi contoh bagi para eksekutif di IKEA. Penerbangan, hotel, dan makanan murahnya dijadikan teladan bagi para eksekutif, yang diharapkan meneladani gaya hidup itu.

Filosofi hemat ini ia tuangkan dalam The Testament of a Furniture Dealer yang ditulis pada 1976. Buku panduan internal itu masih diikuti karyawan IKEA hingga kini. Dalam tulisannya, Kamprad menekankan bahwa membuang-buang sumber daya adalah dosa besar.

Gaya hidup hemat seorang miliarder ini menjadi bukti bahwa kesuksesan tidak selalu harus diiringi dengan kemewahan. Justru, kesederhanaan dapat menjadi fondasi untuk membangun sesuatu yang bertahan lama dan bermanfaat bagi banyak orang.