Instruktur Wasit PSSI: Keputusan Shen Yinhao Sudah Tepat
- AFP/KARIM JAAFAR
Namun, sesaat sebelum dieksekusi oleh Marselino atau Nathan Tjoe-A-on yang sudah bersiap, wasit dipanggil oleh wasit VAR untuk melihat layar monitor.
Saat kembali ke lapangan, wasit Shen Yinhao justru menganulir keputusannya dan mengatakan bahwa tidak ada pelanggaran akibat tekel dari pemain Uzbekistan.
Pemain Uzbekistan, kata Fakhrizal, dianggap tidak melakukan foul karena kakinya dinilai dahulu menjangkau bola sebelum akhirnya menjegal Witan.
"Ketika VAR dicek kejadian justru di dalam kotak penalti, tetapi pemain bertahan Uzbekistan dinilai clear memainkan bola atau game play the ball, jadi tidak ada pelanggaran," ujar dia.
Dalam laga semifinal Piala Asia U-23 yang digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha Qatar, Senin (29/4) malam, skuad Garuda Muda telah berjuang keras atau berusaha maksimal untuk menembus final saat bersua Uzbekistan.
Tetapi, Indonesia harus menelan pil pahit karena kalah dengan skor 0-2.
Kuatnya barisan pertahanan yang dikendalikan kapten Rizky Ridho, membuat babak pertama berakhir dengan skor kaca mata alias 0-0.
Pemain Timnas Indonesia U-23 Muhammad Ferarri
- AFP/KARIM JAAFAR
Bahkan, Indonesia sempat mencetak gol di menit ke-61, melalui Muhammad Ferrari, tetapi dianulir wasit setelah melihat tayangan VAR, karena ada pemain Indonesia yang offside.
Setelah gol dianulir, timnas justru harus kebobolan selang tujuh menit setelahnya, yaitu menit ke-68 lewat tendangan Khusain Norchaev.
Petaka berlanjut, kali ini Rizky Ridho harus diusir dari lapangan karena terkena kartu merah pada menit ke-84.
Satu menit setelahnya, Indonesia kembali menelan pil pahit karena skor kekalahan bertambah jadi 0-2, karena gol bunuh diri Pratama Arhan.
Dalam pertandingan itu, kepemimpinan wasit Shen Yinhao dan wasit VAR Sivakorn Pu-udom menuai pro dan kontra dari banyak pihak.
Sejumlah keputusan dinilai sebagian pihak sangat merugikan Indonesia, khususnya saat memberikan kartu merah kepada Rizky Ridho.
Meski gagal ke final, Indonesia masih memiliki kans untuk tampil di final melalui perebutan tempat ketiga melawan Irak.
Jika Indonesia menang, maka tiket otomatis ke Olimpiade Paris 2024 pada 26 Juli - 11 Agustus nanti sudah dalam genggaman. Namun, bila tetap kalah kesempatan terakhir juga masih ada.