Tiba-tiba Jadi Ayam Sayur, Vietnam Diminta Tiru Timnas Indonesia dan Malaysia

Timnas Vietnam
Sumber :
  • Facebook VFF

VIVA – Timnas Vietnam tengah mengalami fase sulit dalam perjalanannya di kancah sepakbola Asia Tenggara. Kekalahan demi kekalahan membuat posisi The Golden Star Warriors mulai tertinggal dari dua rival utama di kawasan, yakni Timnas Indonesia dan Timnas Malaysia.

Vietnam harus menelan pil pahit usai dua kali tumbang dari Timnas Indonesia pada putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, mereka kalah tipis 0-1. Namun yang lebih menyakitkan terjadi saat menjamu Garuda di Hanoi, di mana anak asuh Philippe Troussier dihajar telak tiga gol tanpa balas.

Derita Vietnam belum berhenti di situ. Dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Asia 2027, giliran Timnas Malaysia yang mempermalukan mereka. Bertandang ke Kuala Lumpur, skuad Vietnam harus mengakui keunggulan Harimau Malaya dengan skor mencolok 0-4.

Desakan Naturalisasi Muncul

Situasi tersebut memicu reaksi dari publik dan media Vietnam. Salah satu media lokal, Soha.vn, secara terbuka mendorong Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) untuk lebih serius dalam menjalankan program naturalisasi demi mendongkrak performa tim nasional.

Menurut Soha, VFF memiliki dua jalur potensial untuk mengembangkan program ini. Pertama, memprioritaskan pemain keturunan Vietnam yang bermain di luar negeri. Kedua, membuka peluang bagi pemain asing murni yang bersedia menjadi warga negara Vietnam.

“Untuk mempromosikan naturalisasi, Timnas Vietnam memiliki dua sumber daya. Prioritas pertama adalah pemain Vietnam di luar negeri, kemudian pemain asing,” tulis Soha.

Media tersebut menilai opsi pertama lebih realistis dan tidak terlalu menimbulkan polemik di dalam negeri. Namun, mereka juga mengakui keterbatasan dalam hal jumlah serta kualitas pemain keturunan Vietnam yang tersedia.

“Bagi pemain Vietnam di luar negeri, proses naturalisasi akan lebih mudah dan minim kontroversi. Mereka juga bisa langsung digunakan dalam jumlah besar. Tapi, pasokannya sangat terbatas,” lanjut Soha.

Sudah Ada Contoh, Tapi Belum Maksimal

Sebenarnya, program naturalisasi bukan hal baru bagi Vietnam. Dalam beberapa tahun terakhir, VFF sudah memulai inisiatif ini. Sejumlah pemain berdarah Vietnam telah dinaturalisasi, seperti Jason Pendant dan Nguyen Filip.

Namun, VFF juga mencoba jalur naturalisasi penuh, seperti yang dilakukan kepada Rafaelson—striker kelahiran Brasil yang kini bernama Vietnam Nguyen Xuan Son. Meski tanpa darah Vietnam, ia tetap diberi tempat di tim nasional.

Tekanan kini semakin besar bagi federasi sepakbola Vietnam untuk mengambil langkah strategis. Pasalnya, pesaing di kawasan seperti Indonesia dan Malaysia sudah lebih dulu menuai hasil dari kebijakan naturalisasi, yang terbukti ampuh mendongkrak prestasi mereka di level internasional.