Penjahat Gaib Berhasil Perdayai Korban Pakai Suara Operator

Hacker / serangan siber.
Sumber :
  • Homeland Security Today

VIVA Tekno – Baru-baru ini tengah ramai kasus penipuan menggunakan suara operator mesin atau robot yang melakukan panggilan ke telepon rumah. Metode ini dibuat untuk meyakinkan calon korban bahwa mereka seolah-olah mewakili perusahaan tertentu.

Pakar keamanan siber Andri Hutama Putra menjelaskan bahwa modus ini umumnya disebut sebagai voice phishing atau vishing yang memiliki skenario dan operandi yang beragam.

“Modus vishing yang sedang ramai ini biasa dilakukan oleh pelaku penipuan melalui telepon rumah. Bahkan, pelaku kerap memanfaatkan sistem suara robot untuk menelpon korbannya. Pelaku umumnya berpura-pura berasal dari institusi resmi, seperti bank atau organisasi pemerintah, dan tidak menutup kemungkinan bahwa pelaku dapat mengatasnamakan pihak lain,” kata dia di Jakarta, Selasa, 4 April 2023.

Upaya kejahatan dunia maya yang satu ini bertujuan untuk membujuk korban agar memberikan data pribadi atau informasi sensitif lainnya.

Hal ini kemudian dapat digunakan untuk melakukan pemalsuan identitas yang nantinya membantu para pelaku untuk melancarkan aksi-aksi mereka yang berikutnya.

Andri lebih lanjut menjelaskan bahwa modus yang mereka lakukan ini tergolong sangat strategis karena melibatkan banyak langkah teknis di balik prosesnya. Untuk menyamarkan identitas, banyak dari pelaku vishing menggunakan voice-to-text synthesizers.

"Bahkan, sebagian dari mereka juga memakai sistem robocall untuk membuat korban seolah-oleh sedang dihubungi oleh sistem robot yang tersambung langsung ke perusahaan. Untuk membuat proses telepon lebih meyakinkan, pelaku juga seringkali memanfaatkan sistem telepon otomatis interactive voice response (IVR) yang bisa digunakan untuk menelepon dan mengakses informasi tanpa harus berbicara secara langsung, dengan memanfaatkan dual-tone multi-frequency (DTMF) interface," jelasnya.

Penjahat diketahui turut menggunakan voice over internet protocol (VoIP) untuk memalsukan nomor agar sulit dilacak. Dalam skenario yang sering terjadi belakangan ini pelaku melakukan panggilan ke nomor rumah korban yang diperoleh dari database.

Setelah korban mengangkat teleponnya, sistem robot akan menjawab dengan memberikan nama perusahaan, serta menjelaskan maksud dan tujuan.

Ilustrasi kejahatan siber.

Photo :
  • Istimewa

Kemudian, korban akan diarahkan untuk menekan tombol antara 0-9 yang berikutnya akan disambungkan kepada operator. Nah, operator ini nantinya akan menjelaskan skenario-skenario fiktif seperti pemblokiran nomor telepon, penunggakan pajak, atau tagihan dari bank.