Jadwal Penerbangan ke Luar Angkasa di 2024

Ilustrasi pesawat luar angkasa.
Sumber :
  • ISRO India

Cekungan ini merupakan wilayah yang diyakini memiliki air beku yang melimpah. Kita belum memiliki sampel materi dari bagian Bulan ini - dan meskipun es akan sudah lama hilang ketika sampel tiba di Bumi, diharapkan kita bisa belajar banyak tentang wilayah yang belum dijelajahi ini dan potensinya sebagai sumber air bagi para pengunjung.

Misi luar angkasa ke asteroid yang akan diluncurkan pada tahun 2024

Pada bulan September 2022, misi Dart milik Nasa bertemu dengan sistem yang terdiri dari dua asteroid yang disebut Didymos dan Dimorphos, dan menabrak Dimorphos (mitra yunior). Tabrakan ini memiliki tujuan: untuk melihat apakah tabrakan semacam itu dapat mengalihkan asteroid dari jalurnya - tujuan yang penting jika Bumi menjadi target tabrakan langsung oleh asteroid yang datang.

Dua tahun kemudian, misi Hera milik Badan Antariksa Eropa (ESA) akan diluncurkan untuk mengunjungi pasangan asteroid yang sama. Misi ini tidak dirancang untuk menabrak salah satu dari kedua benda tersebut, melainkan untuk mengukur efek tumbukan Dart sebelumnya.

Pada saat tabrakan terjadi, orbit Dimorphos mengelilingi Didymos menjadi lebih cepat 33 menit - sebuah pergerakan signifikan yang menunjukkan bahwa jalur asteroid bisa dibelokkan.

Europa Clipper

Ilustrasi stasiun luar angkasa China

Photo :
  • YouTube / Courtesy of CCTV

Meluncur hampir bersamaan dengan Hera adalah misi unggulan Nasa: Europa Clipper ke bulan es Jupiter, Europa. Misi ini sudah lama ditunggu-tunggu, sejak misi Galileo pertama kali memperlihatkan pemandangan permukaan es Europa di akhir tahun 1990-an. Sejak saat itu, kita telah mengetahui tentang lautan yang bersembunyi di bawah cangkang es.

Europa Clipper akan terbang melintasi Europa antara 40 sampai 50 kali, mengambil gambar permukaan Europa secara detil, memonitor gumpalan es, dan yang paling penting, mencari tahu apakah bulan ini memiliki kondisi yang cocok untuk mendukung kehidupan. Misi ini juga akan menyelidiki apakah lautan Europa asin, dan apakah ada unsur pembentuk kehidupan (karbon, nitrogen, dan sulfur).

Sayangnya, baru pada tahun 2030 hasil pengamatan ini akan dikirimkan kembali kepada kita, jadi kita harus menunggu dengan sabar sampai saat itu tiba.