Elon Musk Menyesal

Elon Musk dan Donald Trump.
Sumber :
  • Business Insider

Washington DC, VIVAElon Musk mengatakan bahwa ia bertindak 'terlalu jauh' dengan beberapa unggahan media sosialnya baru-baru ini yang menyasar Presiden AS Donald Trump.

Keduanya saling mengancam dan menghina secara online pada minggu lalu, dalam pertengkaran yang secara luas dipandang sebagai akhir dari 'persahabatan' mereka.

"Saya menyesali beberapa unggahan saya tentang Presiden Donald Trump minggu lalu. Unggahan saya sudah keterlaluan," katanya, seperti dikutip dari situs RT.

Elon Musk mengklaim bahwa ia mensponsori pencalonan Donald Trump untuk masa jabatan kedua di Gedung Putih dengan jumlah ratusan juta dolar AS, yang menurutnya, sangat penting bagi kemenangan kandidat dari Partai Republik tersebut pada November 2024.

Setelah menjabat, Trump menunjuk Musk untuk menjabat sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang baru dibentuk, yang bertugas memangkas pengeluaran pemerintah yang boros.

Namun, dalam beberapa minggu terakhir, pengusaha teknologi tersebut muncul sebagai kritikus vokal terhadap apa yang disebut "RUU besar dan indah" Trump yang mengharuskan persetujuan Kongres untuk mendanai prioritas kebijakan masa jabatan kedua presiden.

Elon Musk mencap usulan tersebut penuh dengan 'omong kosong' dan mengklaim bahwa usulan tersebut mengingkari janji kampanye untuk mengurangi utang federal.

Donald Trump mengklaim minggu lalu bahwa Musk menentang RUU tersebut karena kepentingan pribadi, yang memicu serangkaian posting yang semakin bermusuhan antara keduanya.

Presiden mencap Musk "gila," sementara miliarder teknologi itu menuduh bahwa Trump terlibat dalam pelanggaran seks yang dilakukan mendiang pemodal dan pedofil terpidana Jeffrey Epstein.

Musk kemudian menghapus posting tersebut. Meski begitu, Elon Musk tidak menyebutkan secara rinci postingannya sebelumnya yang mana yang sekarang ia sesali.

Laporan media menunjukkan bahwa rekan-rekannya dan Gedung Putih terlibat dalam komunikasi rahasia dalam upaya meredakan ketegangan.

Donald Trump secara terbuka mengatakan bahwa ia tidak tertarik untuk berhubungan langsung dengan Musk, tetapi kemudian tampaknya meredakan retorikanya terhadap pengusaha tersebut.