Mahasiswa UTS Ciptakan Smart Farming Alat Penyiraman Tanaman Otomatis

Mahasiswa UTS Ciptakan Smart Farming Alat Penyiraman Tanaman Otomatis
Sumber :
  • irwan (Sumbawa-NTB)

VIVA EdukasiMahasiswa dari Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Nusa Tenggara Barat (NTB), memanfaatkan kemajuan teknologi dengan menciptakan sebuah teknologi pintar yang diberi nama Smart Farming.

"Smart Farming atau pertanian cerdas ini  adalah salah satu teknologi pintar yang bertujuan membantu proses dalam bidang pertanian yakni untuk penyiraman tanaman secara otomatis," kata Fajar Maharda Putra, Mahasiswa Fakultas Rekayasa Sistem UTS, yang juga Ketua Promer 5 Desa Lebin, Senin (06/03).

Pembuatan Teknologi Smart Farming ini untuk membantu proses penyiraman tanaman pada kebun desa secara otomatis sesuai dengan kelembaban tanah sehingga dalam penggunaan teknologi ini dapat menghemat penggunaan air.

Mahasiswa UTS Ciptakan Smart Farming Alat Penyiraman Tanaman Otomatis

Photo :
  • irwan (Sumbawa-NTB)

"Tentunya meningkatkan efektivitas pertumbuhan tanaman sehingga dapat menjamin keberhasilan tanaman menuju tahap panen dengan hasil yang maksimal," katanya. 

Smart Farming memiliki artian sebagai pertanian cerdas yang merupakan revolusi teknologi 4.0 yang dalam penerapannya menggunakan alat-alat digital. Teknologi pertanian cerdas akan membantu efisiensi kerja petani dan meningkatkan kualitas dari hasil pertanian, dikarenakan dalam proses perawatan pertumbuhan tanaman akan dimonitoring secara otomatis.

Smart Farming yang bertujuan mempermudah proses pertanian dengan sistem penyiraman pada tanaman yang dilakukan secara otomatis, dengan membaca kelembaban tanah pada tanaman menggunakan sensor soil moisture.

"Kemudian menggunakan mikrocontroler berupa Arduino sebagai otak pada sistem yang akan mengolah data nilai kelembaban dari sensor menjadi perintah kapan proses penyiraman dilakukan, serta menggunakan solar panel (tenaga surya) sebagai sumber energi ramah lingkungan untuk mengaktifkan sistem Teknologi Smart Farming, dan beberapa komponen penunjang lain untuk menyempurnakan alat," Fajar menjelaskan.

"Tim Program Merdeka Desa Lebin terdiri dari 3 program studi, yaitu Teknik Elektro, Teknologi Hasil Pertanian, dan Akuntansi. Ikut mendampingi Desi Maulidyawati, M.Pd sebagai dosen pembimbing lapangan," katanya. 

Desa Lebin, merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Ropang, Kabupaten Sumbawa. Desa ini berada di pelosok Pulau Sumbawa dengan situasi desa yang masih sangat alami dan potensi sumber daya alam yang melimpah serta kondisi tanah yang masih sangat subur. 

"Mengingat lokasi desa yang berada di pelosok, sangat jauh dari pusat kota, sehingga beberapa kebutuhan rumah tangga sulit didapatkan, seperti sayuran dan sebagainya. Karena itu masyarakat harus memanfaatkan lahan yang ada untuk bercocok tanam sehingga kebutuhan sayur bisa terpenuhi tanpa harus dibeli ke kota," ungkap Fajar.