Cara FK Undip Perkuat Etika Akademik Mahasiswa

Universitas Diponegoro.
Sumber :
  • Dokumentasi Undip.

Jakarta, VIVA – Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) menegaskan komitemnnya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas para anak didik terkait program studi yang digeluti. Tapi juga, memperkuat budaya akademik yang profesional, adaptif, dan bermartabat. 

Salah satu wujud nyatanya dilakukan dengan menggelar ‘Lokakarya Peningkatan Kualitas Tenaga Pendidik dalam Penegakan Disiplin Etika. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pengembangan kapasitas dosen dalam menanamkan nilai-nilai etika dan perilaku profesional di lingkungan kampus.

Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan FK Undip, dr. Muflihatul Muniroh, M.Si., Med., Ph.D., menekankan pentingnya forum ini sebagai ruang kolaboratif, bukan sekadar forum sosialisasi.

“Kami ingin membangun suasana belajar-mengajar yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat dalam moral dan etika. Pembinaan yang berkelanjutan seperti ini sangat penting untuk menjaga integritas kampus,” ujarnya Mufihatul dikutip dari keterangannya, Kamis, 26 Juni 2025.

Lokakarya tersebut menjadi ajang penting bagi para tenaga pendidik untuk merefleksikan peran mereka sebagai agen perubahan dan pembentuk karakter mahasiswa, khususnya dalam konteks pendidikan kedokteran yang sangat menekankan tanggung jawab moral dan etika profesi.

Universitas Diponegoro, Semarang.

Photo :
  • Teguh Joko Sutrisno/ tvOne.

Ia menambahkan, seluruh sivitas akademika yaitu dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan, harus memiliki pemahaman yang sama mengenai pentingnya etika sebagai landasan utama dalam menjalankan peran di lingkungan akademik.

Dalam konteks tata kelola pendidikan tinggi, etika dan profesionalisme menjadi fondasi penting. Hal ini sejalan dengan visi FK Undip dan Universitas Diponegoro yang berorientasi pada pembentukan insan akademik yang bermartabat dan bermanfaat bagi masyarakat.

Melalui lokakarya ini, para dosen diajak untuk melakukan penyegaran nilai-nilai dasar etika, memahami pedoman disiplin, serta memperkuat implementasi kode etik profesi. Harapannya, nilai-nilai tersebut tidak hanya menjadi aturan tertulis, tetapi juga menjadi pedoman moral yang tertanam dalam diri mahasiswa sebagai calon tenaga kesehatan.

Kegiatan ini digagas oleh Unit Bioetika, Humaniora, dan Perilaku Profesional FK Undip, yang memiliki tanggung jawab dalam menciptakan lingkungan akademik yang aman, nyaman, dan kondusif.

Ketua unit, Prof. Dra. Ani Margawati, M.Kes., Ph.D, menegaskan bahwa peran dosen sangat strategis, tak hanya sebagai pengajar, tapi juga sebagai panutan dan pembentuk karakter mahasiswa.

“Tenaga pendidik adalah role model. Karena itu, sangat penting untuk terus memperbarui komitmen terhadap etika dan disiplin akademik,” ujarnya.

Prof. Ani juga menekankan bahwa forum tersebut membuka ruang dialog antarpendidik, sekaligus menjadi wadah berbagi pengalaman serta merumuskan solusi atas berbagai tantangan implementasi etika di lingkungan kampus.

Lokakarya ini menghadirkan empat narasumber berkompeten yang membawakan materi strategis terkait penguatan etika akademik, yaitu:

1. Dr. dr. I Edward Kurnia Setiawan L., M.M., M.H.Kes., Sp.PK(K), M.Si.Med., M.Sc, membahas urgensi pembentukan serta peran strategis Unit Bioetika dalam mendorong penerapan nilai-nilai etika di FK Undip.

2. Prof. Dra. Ani Margawati, M.Kes., Ph.D, membawakan materi mengenai Perilaku Profesional, Aturan Disiplin, dan Kepegawaian, dengan penekanan pada konsistensi penerapan kode etik serta penguatan sistem pengawasan berbasis nilai integritas.

3. Annastasia Ediati, S.Psi., M.Sc., Ph.D, yang juga menjabat sebagai Ketua UPT LKDPDEEM Undip, mengangkat tema tentang peran dosen dalam penegakan disiplin dan etika mahasiswa. Ia menekankan pentingnya pendekatan empatik, relasi yang bermakna, serta keteladanan dalam proses pendidikan.

4. dr. Sigid Kirana Lintang Bhima, Sp.F.M., Subsp.E.M.(K), M.Sc, menyampaikan materi bertajuk “Membangun Pembelajaran yang Aman: Strategi Pencegahan Bullying dan Kekerasan Seksual di FK Undip”. Ia menggarisbawahi pentingnya sistem pencegahan yang proaktif serta penciptaan ruang akademik yang bebas dari kekerasan dan diskriminasi.