9 Orang Biasa yang Mengubah Sejarah Dunia
- REUTERS
VIVA – Untuk mengubah sejarah, Anda tak perlu menunggu menjadi orang besar dan berpengaruh. Dengan melakukan perbuatan kecil dan memberi dampak besar, Anda bisa mengubah sejarah.
Beberapa orang berikut ini awalnya hanya orang biasa, namun karena sikap dan keberaniannya, mereka mampu mengubah sejarah. Dikutip dari Reader's Digest, berikut ini sembilan orang biasa yang berhasil mengubah sejarah di dunia.
Rosa Parks
Pada 1 Desember 1955, Rosa yang lelah bekerja seharian, pulang dengan menggunakan bus ke rumahnya. Namun saat di perjalanan, sopir memintanya menyerahkan kursi yang dia duduki untuk orang berkulit putih. Rosa yang merupakan wanita dengan kulit berwarna menolaknya dan dia ditangkap karena tidak mematuhi peraturan sipil yang berlaku di Amerika saat itu.
Akibatnya terjadi perlawanan, orang kulit berwarna melakukan pemboikotan sarana transportasi dan meminta hak-hak mereka disamaratakan. Itu adalah momen penting dalam Gerakan Hak Sipil. Dan Rosa Parks dikenal sebagai Ibu Pergerakan Hak Asasi Manusia Modern oleh Kongres Amerika Serikat.
Todd Beamer
Manager Akuntansi Todd Beamer dan beberapa penumpang lain di penerbangan nomor 93 maskapai United Airlines yang menyadari bahwa pesawat tersebut dibajak oleh teroris pada 9 September 2001, melakukan tindakan berani untuk merebut kembali pesawat. Tindakan heroiknya terekam dalam saluran telepon terbuka dan pesawat yang sebelumnya ditujukan untuk menyerang ibukota AS, jatuh di sebuah lapangan di Shanksville, Pennsylvania.
Mohammed Bouazizi
Seorang pedagang sayuran di Tunisia bernama Mohammed Bouazizi hanya memiliki keinginan sederhana, punya cukup uang untuk menyewa atau membeli sebuah truk pick-up. Tapi ketika dia membakar dirinya pada bulan Desember 2010 karena putus asa oleh tindakan sewenang-wenang petugas pemerintah kota yang meminta uang sogok setiap dia membeli dan menjual sayuran.
Mohammed menjadi simbol penderitaan rakyat Tunisia. Kematiannya memicu protes yang berhasil menggulingkan diktator Tunisia, Zine El Abidine Ben Ali.
Candy Lightner
Setelah putrinya yang baru berusia 13 tahun tewas karena ditabrak oleh seorang pengendara mobil yang sedang mabuk berat dan memiliki beberapa catatan buruk, Candy tak hanya bersedih. Dia mendirikan Mothers Against Drunk Driving (MADD) di rumahnya pada tanggal 7 Maret 1980.