Dendy Mikes Meninggal karena Serangan Jantung Usia Muda, Apa Sebabnya?

Dendy Mikes
Sumber :
  • Instagram @dendy_mikes

Selain itu, pasien berusia 40 tahun ke bawah lebih mungkin untuk meninggal setelah serangan jantung mereka dibandingkan dengan mereka yang berusia 41 hingga 50 tahun. Ini artinya, usia yang lebih muda belum tentu melindungi seseorang setelah serangan jantung.

"Bahkan jika Anda berusia 20-an atau 30-an, begitu Anda mengalami serangan jantung, Anda berisiko mengalami lebih banyak kejadian kardiovaskular, dan Anda memiliki risiko yang sama besarnya dengan seseorang yang mungkin lebih tua daripada Anda," kata Blankstein dikutip laman Livescience.

Baik kelompok usia muda dan yang lebih tua dalam penelitian ini memiliki tingkat faktor risiko tradisional yang sama untuk penyakit jantung, termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, merokok dan riwayat keluarga dengan serangan jantung.

Tetapi dibandingkan dengan mereka yang berusia 41 hingga 50 tahun, mereka yang berusia 40 tahun ke bawah lebih cenderung melaporkan penyalahgunaan narkoba, termasuk penggunaan ganja dan kokain. Secara khusus, 18 persen dari mereka dalam kelompok yang lebih muda melaporkan penyalahgunaan zat, dibandingkan dengan 9 persen dari mereka dalam kelompok yang lebih tua.  

Temuan ini menunjukkan bahwa penggunaan narkoba dapat berkontribusi terhadap tren serangan jantung di kalangan orang dewasa muda, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hal ini.

Pasien yang lebih muda juga cenderung lebih sedikit untuk menggunakan aspirin dan statin setelah mengalami serangan jantung. Temuan ini, kata para peneliti, menunjukkan bahwa dokter mungkin kurang merekomendasikan obat-obatan ini pada pasien yang lebih muda karena usia mereka.

Diperlukan lebih banyak studi untuk lebih memahami mengapa serangan jantung meningkat di kalangan anak muda. Tetapi, saran tradisional tentang pencegahan penyakit jantung masih berlaku untuk semua kelompok umur.

"Semuanya kembali ke pencegahan. Banyak orang berpikir bahwa serangan jantung ditakdirkan untuk terjadi, tetapi sebagian besar dapat dicegah dengan deteksi awal penyakit dan perubahan gaya hidup yang agresif dan manajemen faktor risiko lainnya," kata Blankstein.