5 Perubahan Kuku Tanda Pernah Terjangkit COVID-19

Ilustrasi kuku.
Sumber :
  • Pixabay

Gelombang pada kuku itu dianggap menggambarkan fakta bahwa pria tersebut positif COVID-19 tiga bulan sebelumnya.

Tanda bulan sabit berwarna merah

Hampir semua orang punya tanda bulan sabit di alas kukunya. Di beberapa orang, tanda ini diikuti dengan warna merah di atasnya setelah terinfeksi COVID-19.

Beberapa kasus sudah terlihat, menurut penelit AS dan Meksiko yang menggambarkan kasusu ini pada wanita berusia 37 tahun. Dia melihat tanda merah muncul di atas tanda bulan sabit hanya dua hari setelah terkena gejala COVID-19. Para peneliti mengatakan, bisa kemungkinan adalah peradangan di sistem vaskular di jantung dari gejala aneh.

Ujung kuku berwarna oranye

Tanda lainnya dari penyakit COVID-19 adalah warna oranye pada ujung kuku. Ini terlihat pada wanita lansia yang terkena virus itu di panti di Italia.

Perubahan warna tidak terjadi hingga 16 minggu setelah dia didiagnosis dan berlangsung setidaknya selama sebulan kemudian.

Para pakar mengatakan mereka melakukan tes yang membuktikan adanya antibodi COVID-19. Mereka juga menjelaskan bahwa bentuk warnanya menunjukkan penyebabnya adalah sistemik, artinya dalam kasus ini disebabkan oleh penyakit.

Kuku naik

Onychomadesis juga diteorikan disebabkan oleh infeksi virus corona. Kuku terlihat seperti terbagi menjadi dua, sering disebut dengan 'pelepasan kuku', diperkirakan muncul karena penundaan sementara pertumbuhan kuku.

Kondisi ini juga terlihat pada infeksi lainnya, yang paling banyak dikenali adalah infeksi kaki dan mulut, penyakit autoimun dan pengobatan.

Satu wanita pernah digambarkan dalam sebuah literatur sebagai orang pertama yang memiliki kondisi ini setelah COVID-19, di mana dia dirawat di rumah sakit selama tiga bulan sebelumnya.