Heboh Ivermectin Disebut Obat COVID-19 Palsu, Peneliti Membuktikannya
- Pixabay
Lebih lanjut, para peneliti juga menegaskan tidak hanya uji klinis saja yang tidak sesuai dengan data, tapi dosis Ivermectin yang digunakan untuk membersihkan virus terlalu tinggi, sehingga berpotensi beracun bagi manusia.
Oleh karena itu, obat ini dinyatakan tidak aman untuk digunakan. Penyimpangan juga ditemukan pada persentase efektivitas obat yang dihitung, kurangnya data pool acak, dan ketidakseragaman dosis obat. Para ilmuwan memperingatkan, penggunaan formulasi pada hewan pun sangat buruk dan bisa berakibat fatal.
Ivermectin gagal bekerja
Ivermectin.
- VIVA/Foe Peace Simbolon
Para ahli telah berulang kali mengatakan bahwa Ivermectin bukanlah obat yang dimaksudkan untuk penggunaan rutin dan juga bukan obat anti-virus. Karena itu, obat anti parasit ini tidak memiliki dampak langsung dalam menghentikan pertumbuhan virus.
Jika digunakan tanpa resep dokter, Ivermectin juga dapat menyebabkan gejala penyakit bertambah buruk dan rentan terhadap keparahan.
Efek samping Ivermectin
Ilustrasi vitamin/obat.
- Freepik/freepik
Meski dianggap sebagai obat yang aman jika dikonsumsi dalam dosis rendah (dengan resep dokter), obat tersebut dapat menimbulkan efek samping tertentu, termasuk keracunan. Ada banyak laporan tentang orang yang mengeluh keracunan dan mengalami beberapa gejala, seperti halusinasi, muntah dan mengantuk.
Selain itu, bagi mereka yang menggunakannya secara proaktif selama menjalani perawatan COVID-19, akan menjadi sangat sakit. Efek samping biasanya dilaporkan ketika Ivermectin diberikan dengan dosis yang lebih tinggi, karena pada dasarnya obat ini ditujukan untuk hewan.