Bakal Masukan Imunisasi Wajib, Ini 6 Fakta Vaksin Kanker Serviks
- Times of India
Direkomendasikan Sejak Usia Dini
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan agar vaksin HPV diberikan kepada anak perempuan dan laki-laki antara usia 11 dan 12 tahun. Vaksin ini dapat diberikan sejak usia 9 tahun.
Sangat ideal bagi anak perempuan dan laki-laki untuk menerima vaksin sebelum mereka melakukan kontak seksual dan terpapar HPV. Penelitian telah menunjukkan bahwa menerima vaksin pada usia muda tidak terkait dengan awal aktivitas seksual.
Setelah seseorang terinfeksi HPV, vaksinnya mungkin tidak seefektif itu. Juga, respons terhadap vaksin lebih baik pada usia yang lebih muda daripada pada usia yang lebih tua.
CDC merekomendasikan agar semua anak berusia 11 dan 12 tahun menerima dua dosis vaksin HPV setidaknya dalam jarak enam bulan. Remaja yang lebih muda usia 9 dan 10 dan remaja usia 13 dan 14 juga dapat menerima vaksinasi pada jadwal dua dosis.
Penelitian telah menunjukkan bahwa jadwal dua dosis efektif untuk anak di bawah 15 tahun. Remaja dan dewasa muda yang memulai rangkaian vaksin kemudian, pada usia 15 hingga 26 tahun, harus menerima tiga dosis vaksin.
CDC merekomendasikan vaksinasi HPV lanjutan untuk semua orang hingga usia 26 tahun yang tidak divaksinasi secara memadai.
Kelompok Tak Dianjurkan Vaksin HPV
Vaksin HPV tidak direkomendasikan untuk wanita hamil atau orang yang sakit sedang atau parah. Beri tahu dokter Anda jika Anda memiliki alergi parah, termasuk alergi terhadap ragi atau lateks.
Dan jika Anda pernah mengalami reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap komponen apa pun dari vaksin atau dosis vaksin sebelumnya, Anda tidak boleh mendapatkan vaksin tersebut.
Efek Samping
Vaksin HPV telah terbukti aman dalam banyak penelitian. Secara keseluruhan, efeknya biasanya ringan. Efek samping yang paling umum dari vaksin HPV termasuk rasa sakit, bengkak, atau kemerahan di tempat suntikan. Terkadang pusing atau pingsan terjadi setelah penyuntikan.
Tetap duduk selama 15 menit setelah injeksi dapat mengurangi risiko pingsan. Sakit kepala, mual, muntah, kelelahan atau kelemahan juga dapat terjadi. CDC dan FDA terus memantau vaksin untuk masalah yang tidak biasa atau parah.