Fakta-fakta Vaksin Covovax dari India, Disebut Haram Oleh MUI
- The Conversation
VIVA Lifestyle – Vaksin Covovax dari India disebut haram oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI). Hal ini di atur dalam Fatwa Nomor 10 tahun 2022 Tentang Hukum Vaksin COVID-19. Simak fakta-fakta vaksin Covovax berikut ini.
Vaksin Covovax mengandung babi
Vaksin Covovax atau Covovaxmirnaty ini di produksi Serum Institute of India Pvt. MUI menyatakan jika vaksin ini haram. Dalam fatwa tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar, Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan, Ketua Komisi Fatwa MUI Prof Hasanuddin AF, dan Sekretaris Komisi Fatwa MUI KH Miftahul Huda.
Melansir dari laman resmi MUI Digital, diungkap bahwa dalam fatwa tersebut menetapkan, vaksin COVID-19 produksi Serum Institute of India Pvt ini hukumnya haram. Argumentasinya, karena dalam tahapan produksinya ditemukan ada pemanfaatan enzim dari pankreas babi.
Apa itu vaksin Covovax
Melansir dari medipulse, Covovax adalah varian Novavax yang diproduksi secara lokal di India, dikembangkan oleh Serum Institute India, yang juga mengembangkan vaksin Covishield. Vaksin Novovax dan vaksin Covovax dibuat oleh perusahaan dengan nama yang sama. Novavax adalah perusahaan yang berbasis di Amerika yang bekerja untuk membuat vaksin untuk penyakit menular yang serius.
Vaksin Covovax telah disetujui WHO untuk penggunaan darurat. Drugs General Controller of India (DGCI) juga telah menyetujui penggunaan darurat Covovax pada akhir tahun 2021. Vaksin Covovax saat ini, sesuai dengan uji klinis, memiliki tingkat kemanjuran keseluruhan sebesar 89% sesuai uji klinis fase 3. Telah terbukti bahwa, seperti halnya Covishield, perlindungan Covovax tidak bervariasi menurut varian virus COVID-19.
Dengan tingkat kemanjuran mendekati dan bahkan lebih dari 90%, menurut beberapa penelitian, vaksin Covovax memiliki keunggulan yang cukup besar dibandingkan vaksin lain yang saat ini digunakan untuk memvaksinasi massal di India.
Bagaimana Vaksin Covovax Dikembangkan?
Vaksin Covovax adalah vaksin subunit protein yang dibuat menggunakan urutan genetik dari galur asli/pertama virus SARS CoV 2 yang memulai pandemi COVID-19. Teknologi nanopartikel rekombinan Novavax digunakan untuk menghasilkan antigen dari protein 'S' virus SARS CoV 2.
Vaksin ini relatif aman, dan mengandung antigen protein yang tidak dapat mereplikasi atau menyebabkan COVID-19. Ini hanya memicu respons kekebalan dalam tubuh terhadap virus untuk meningkatkan kekebalan manusia terhadap COVID-19.