Supaya Program Bayi Tabung Sukses, 5 Persiapan Ini Perlu Dilakukan
- Pixabay
VIVA Lifestyle – Program bayi tabung atau in virto fertilization (IVF) adalah teknologi reproduksi yang mempertemukan sel telur dan sperma dalam sebuah wadah di laboratorium. Teknologi tersebut bertujuan untuk membantu proses pembuahan pada pasangan suami istri yang memiliki masalah kesuburan sehingga sulit memiliki keturunan.
Kemajuan teknologi meningkatkan keberhasilan program bayi tabung di Indonesia. Peluang ini semakin meningkat jika memperhitungkan faktor usia. Peluang keberhasilan pada kelompok usia di bawah 35 tahun mencapai 35,1 persen dibandingkan dengan kelompok usia di atas 42 tahun yang hanya 6,7 persen.
Namun menjalani program IVF cukup menguras uang, waktu, dan tenaga. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang matang dari pasangan suami istri. Berikut ini adalah beberapa persiapan sebelum mengikuti program IVF.
1. Buat rencana yang matang bersama pasangan
Sebelum memutuskan mengikuti program bayi tabung, diskusikan hal-hal penting terkait prosedur ini, seperti biaya, waktu yang dibutuhkan, hingga dukungan dari orang terdekat.
2. Konsumsi makanan dan gaya hidup sehat
Sebelum dan saat menjalani prosedur bayi tabung, pasangan disarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, seperti sayur, buah, gandum utuh, kacang-kacangan, susu rendah lemak, makanan kaya zat besi, dan protein tanpa lemak.
Selain itu, pasangan perlu mengurangi konsumsi daging merah, lemak trans, makanan olahan, gula, garam, kopi, teh, dan alkohol.
Pola hidup sehat juga sangat penting untuk dilakukan, seperti rajin berolahraga untuk melancarkan peredaran darah dan mengurangi stres. Kondisi tubuh yang sehat dapat meningkatkan peluang kehamilan dari program bayi tabung.
3. Kunjungi dokter spesialis kandungan
Sebelum menjalani program, sangat penting memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk mengecek seputar kesuburan, pemeriksaan fisik, dan beberapa pemeriksaan penunjang.
Dokter juga akan melakukan USG atau rontgen untuk melihat apakan ada gangguan pada ovarium. Kemudian, ada pemeriksaan penyakit menular seperti HIV yang dilakukan bahwa pasangan tersebut dalam kondisi yang sehat.
4. Hindari bahan kimia berbahaya
Beberapa produk dalam kegiatan sehari-hari mengandung kimia berbahaya yang dapat mengganggu kinerja hormon, kesehatan organ reproduksi, dan perkembangan janin.