Kemenkes Tegaskan Susu Formula Bukan Penyebab Diabetes pada Anak
- inmagine.com
Ilustrasi diabetes.
- Pexels/Mikhail Nilov
Pengamat kesehatan yang juga Dokter Spesialis Anak Tiurma Lisapine, menjelaskan, agar anak terhindar dari diabetes, perlu menjaga pola makan dan hidup sehat dengan berolahraga.
Disampaikan Tiurma, ada dua jenis diabetes, yaitu diabetes tipe satu dan diabetes tipe dua. Diabetes tipe satu disebabkan kurangnya insulin pada anak dan ini biasanya terjadi sejak lahir. Sementara diabetes tipe dua terjadi kepada anak remaja atau dewasa.
"Kalau diabetes tipe dua karena gaya hidup yang mengonsumsi kadar gula yang tinggi yang menyebabkan kadar gula menjadi naik. Nah itulah asal terjadinya diabetes pada anak-anak," ungkap dia kepada media.
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit kronis akibat gangguan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah. Anak-anak pengidap diabetes tipe satu tak dapat memproduksi insulin akibat terganggunya fungsi sel beta pankreas sehingga bergantung pada injeksi insulin.
Sementara diabetes tipe dua disebabkan karena pola makan yang buruk serta pola hidup yang kurang baik. Seringnya anak mengonsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi serta makanan siap saji tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik atau olahraga teratur, dapat membuat anak rentan terserang diabetes.
Untuk bisa menghindari penyakit tersebut, Tiurma menyarankan para orangtua agar melakukan pengawasan ekstra agar pola makan anak-anak dapat beragam, mengandung gizi yang seimbang dan agar dapat menghindari makanan minuman yang tinggi gula.
Ilustrasi parenting/orangtua dan anak/anak makan.
- Freepik/freepik
Kata Tiurma, jika mendapati anak terdiagnosa diabetes, jangan serta merta menghakimi atau membuat anak itu berbeda dari anak yang lain. Usahakan anak itu tetap hidup seperti anak yang lain, namun dengan beberapa hal yang harus diwaspadai. Misalnya pada diabetes tipe satu, anak akan lebih mudah lelah, berat badan akan menurun, sering kencing, dan sebagainya.
"Itu harus diwaspadai apabila orangtua melihat gejala seperti itu anaknya harus segera diperiksa ke dokter," ujarnya.
Sementara itu, Profesor Dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), project leader Changing Diabetes in Children (CDiC) Indonesia - Ikatan Dokter Anak Indonesia dan Executive Director of International Pediatric Association (IPA)/ Asosiasi Dokter Anak Sedunia, menambahkan, data IDAI pada tahun 2017 hingga 2019 mengungkapkan terdapat sebanyak 1.249 anak menderita diabetes melitus tipe 1 (DMT1).