Begini Cara Olah Mi Instan Jadi Lebih Sehat
- Pixabay
JAKARTA – Rasanya akan sulit untuk menolak nikmatnya sajian mi instan. Rasanya yang begitu gurih dan wanginya yang menggoda akan sulit untuk diabaikan. Namun di satu sisi di balik kelezatan mi instan, mengonsumsi mi instan yang berlebihan bisa menyebabkan masalah pada kesehatan.
Sebut saja risiko obesitas. Ya, dalam satu bungkus ukuran sedang yang dijual di pasaran memiliki kalori hingga 340 kalori. Belum lagi tambahan toping seperti telur, kornet hingga keju yang dapat menambahkan kalori mi instan tersebut.
Tak hanya sebabkan risiko obesitas saja, konsumsi mi instan berlebihan juga bisa tingkatkan risiko darah tinggi atau hipertensi. Bagaimana tidak, dalam satu bungkus mi instan mengandung 1.300 hingga 1.400 natrium. Padahal kebutuhan natrium harian manusia adalah sebesar 1.000 hingga 2.000 mg per hari.
Belum lagi, rebusan mi instan yang jarang diganti atau bahkan disantap bersama dengan mi juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Dijelaskan spesialis gizi klinik, dr. Diana Sugandi, Sp.GK dalam proses pembuatan mi sendiri terdapat zat pati yang mana bisa larut dalam air. Zat pati sendiri jika dikonsumsi bisa menyebabkan kenaikan gula darah.
Lantas masih bisakah kita mengonsunmsi mie instan yang aman? Tentu saja bisa. Begini cara membuat mi instan jauh lebih sehat seperti diungkap Diana dalam program hidup sehat tvOne, Senin 18 September 2023.
- Air rebusan
Dijelaskan oleh Diana, kalau punya mi instan rebus ideal masukkan ke air mendidih. Setelah mi setengah matang, air rebusan pertama langsung dibuang. Kemudian terus tambahkan air baru yang telah direbus sebelumnya untuk memasak mi instan.
- Tambahkan protein dan serat
Diana menjelaskan, setelah diganti air baru, tambahkan beberapa komponen lainnya mulai dari serat, hingga protein. Untuk serat bisa tambahkan sayur-sayuran seperti sawi, kol, yang dimasak bersama dimana kedua jenis sayuran tersebut mengandung vitamin B dan C. Untuk protein bisa tambahkan telur sebagai topping. Sehingga dalam satu mangkok tersebut bisa menjadi lebih seimbang, mulai dari karbohidrat dari mi, serat dari sayuran dan protein dari telur.