Cegah Gangguan Tumbuh Kembang Anak, Ini Peran Penting Buku KIA
- Freepik/gpointstudio
VIVA – Tahun-tahun pertama kehidupan, terutama periode sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun, merupakan periode yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak manusia yang paling pesat.
Mengingat, periode 2 tahun pertama ini merupakan masa yang relatif pendek dan tidak akan terulang kembali. Maka dari itu, orangtua harus memanfaatkan periode yang singkat ini untuk membentuk anak ke arah yang positif.
Mulai dari memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan, dan dilanjutkan hingga usia 2 tahun dengan pengenalan makanan pendamping ASI yang tepat dan sesuai mulai usia 6 bulan, memberikan stimulasi yang tepat serta memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Dr. dr. Fitri Hartanto, Sp.A(K) menjelaskan, pemantauan tumbuh kembang dilakukan kepada anak rentang usia 0-2 tahun dan 2-6 tahun dengan memperhatikan beberapa aspek sesuai tingkat perkembangan usianya.
Pemantauan tumbuh kembang harus dilakukan secara rutin karena merupakan suatu proses yang terus berlangsung dan dalam perjalanannya dapat mengalami gangguan atau penyimpangan. Karena itu, orangtua sebaiknya memiliki catatan khusus tentang perkembangan anak karena waktu pencapaian perkembangan motorik dan mental setiap anak tidak akan sama persis.
Ditambah, kondisi pandemi membuat akses terhadap pelayanan kesehatan terbatas.
"Untuk itu, Buku KIA yang diproduksi oleh Kementerian Kesehatan semakin penting untuk dimiliki oleh para orang tua, khususnya ibu hamil agar dapat melakukan pemantauan tumbuh kembang anak sebagai deteksi dini,” kata Fitri dalam webinar Pentingnya Buku KIA untuk Orangtua Pantau Kesehatan dan Tumbuh Kembang Anak, Kamis 29 Juli 2021.
Fitri menambahkan, pemantauan tumbuh kembang bertujuan agar orangtua dapat mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak dan menemukan secara dini gangguan tumbuh kembang sehingga dapat ditindaklanjuti segera agar hasilnya lebih baik.
Dengan ditemukannya secara dini penyimpangan atau masalah tumbuh kembang pada anak, maka intervensi yang akan dilakukan tentunya akan lebih mudah dan fokus. Selain itu, tenaga kesehatan juga mempunyai waktu yang cukup dalam membuat rencana tindakan atau intervensi yang sesuai.