Radiasi HP Bisa Mengganggu Pertumbuhan Otak Anak, Bagaimana Mencegahnya?
- ist
Jakarta, VIVA – Radiasi dari perangkat elektronik, khususnya ponsel, dapat membawa dampak serius bagi kesehatan bayi dan anak kecil. Menurut penelitian American Academy of Pediatrics, paparan radiasi pada kelompok usia ini memiliki efek dua kali lebih besar terhadap otak dan sepuluh kali lebih besar terhadap tulang serta sumsum tulang belakang dibandingkan dengan orang dewasa.
Hal ini disebabkan oleh ukuran otak, kepala, dan tubuh anak yang lebih kecil, sehingga persentase radiasi yang diterima lebih tinggi. Scroll lebih lanjut ya.
Selain itu, tulang anak yang masih tipis dan lemah memperparah dampak buruk radiasi yang diterima. Studi dari National Center for Health Research juga mengungkap bahwa penggunaan ponsel sejak usia dini—terutama sebelum usia 20 tahun—meningkatkan risiko terkena tumor otak. Semakin awal seorang anak terpapar radiasi dari ponsel, semakin besar akumulasi radiasi yang bisa berdampak pada kesehatannya di masa depan.
Menanggapi kekhawatiran ini, inovasi baru hadir di Indonesia dalam bentuk gelang anti-radiasi yang dapat digunakan sejak bayi baru lahir. Gelang ini dibuat dari kombinasi emas dan stainless steel serta dilengkapi batu khusus yang aman bagi bayi.
“Gelang ini bisa dipakai dari newborn hingga usia enam tahun. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi efek buruk radiasi, mengingat pertumbuhan saraf dan jaringan otak anak masih berlangsung hingga usia enam tahun,” ungkap Leonard Angga, Founder Enlogy, dalam wawancara dengan media baru-baru ini.
Radiasi yang terus terakumulasi sejak dini meningkatkan risiko gangguan kesehatan serius, termasuk tumor otak. Oleh karena itu, Enlogy menghadirkan solusi berupa gelang teknologi yang diklaim mampu membantu mengurangi paparan radiasi demi menjaga perkembangan otak anak tetap optimal.
Gelang Anti Radiasi Enlogy
- ist
Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, penggunaan ponsel di kalangan anak-anak semakin meningkat. Bahkan, banyak ibu yang tetap menggunakan ponsel saat menggendong bayinya. Selain itu, anak-anak kini memanfaatkan ponsel tidak hanya untuk bermain tetapi juga sebagai sarana belajar.
“Kita tidak bisa menghindari perkembangan zaman, tetapi kita bisa mencari solusi untuk mengurangi dampak negatifnya. Hal inilah yang mendorong kami untuk meluncurkan gelang ini delapan bulan lalu,” tambah Leonard Angga.