Apa Itu Diagnosis Prenatal? Bisa Deteksi Kelainan pada Bayi, Cacat Hingga Down Syndrome Sebelum Lahir

Ilustrasi hamil/ibu hamil/USG.
Sumber :
  • Freepik/tirachardz

“Dengan mengetahui faktor-faktor ini, calon orangtua dapat lebih dini berdiskusi dengan dokter tentang pemeriksaan lanjutan yang diperlukan,” tuturnya.

Kapan Waktu Terbaik Melakukan Tes Diagnosis Prenatal?

Diagnosis prenatal tidak dilakukan sembarangan. Ada waktu-waktu tertentu di masa kehamilan di mana hasil tes akan lebih akurat dan efektif:

  • Tes skrining trimester pertama (minggu ke-11 hingga ke-13): Pemeriksaan awal untuk menilai risiko kelainan kromosom.
  • Tes skrining trimester kedua atau USG anatomi (minggu ke-18 hingga ke-22): Untuk memeriksa struktur organ tubuh janin secara menyeluruh.
  • NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing): Tes darah ibu untuk analisis DNA janin, dapat dilakukan mulai minggu ke-10 kehamilan.
  • Amniosentesis: Prosedur diagnostik invasif yang biasanya dilakukan setelah minggu ke-15 untuk mendeteksi kelainan genetik secara pasti.
  • Chorionic Villus Sampling (CVS): Tes diagnostik yang mengambil sampel jaringan plasenta, bisa dilakukan lebih awal, yakni antara minggu ke-10 hingga ke-13.

Dengan mengikuti jadwal pemeriksaan yang tepat, calon orangtua dapat memperoleh informasi yang akurat dan penting untuk langkah selanjutnya. Menjalani tes diagnosis prenatal adalah keputusan pribadi yang memerlukan pertimbangan matang. Beberapa hal yang perlu dipikirkan antara lain:

  • Risiko dan manfaat dari masing-masing jenis pemeriksaan.
  • Tingkat akurasi, serta kemungkinan terjadinya hasil positif atau negatif palsu.
  • Dampak hasil tes terhadap keputusan terkait kelanjutan kehamilan dan persiapan emosional.
  • Biaya pemeriksaan, yang bervariasi tergantung pada jenis tes dan cakupan deteksi yang diinginkan.

“Setiap pemeriksaan memiliki manfaat dan keterbatasannya masing-masing. Oleh karena itu, penting untuk berdiskusi dengan dokter sebelum memutuskan, agar pemeriksaan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan kehamilan masing-masing pasien,” tambah dr. Reza.

“Diagnosis prenatal bukan hanya tentang mendeteksi masalah, tapi tentang memberi calon orangtua kesempatan untuk merencanakan yang terbaik bagi masa depan anak mereka,” imbuhnya. 

Sebagai informasi, Bethsaida Hospital memiliki Women’s Health Center, dengan fasilitas modern, layanan diagnostik prenatal terkini, serta tim dokter spesialis yang berpengalaman di bidangnya. 

“Bethsaida Hospital terus mengembangkan layanan Women’s Health Center dengan fasilitas yang komprehensif, mulai dari pemeriksaan kehamilan, diagnosis prenatal, hingga penanganan kasus-kasus kebidanan berisiko tinggi. Kami ingin memberikan layanan terbaik bagi perempuan di setiap fase kehidupannya, termasuk masa kehamilan yang sangat berharga ini,” ujar dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital.