Memilih untuk Mengabdi
- VIVA.co.id/Purna Karyanto
Sementara itu, anak-anak kampung berlatih dan berlari dengan kaki dan baju yang lusuh bahkan robek. melihat kondisi tersebut Heni dan interaksinya melakukan sesuatu untuk membantu mereka. Lalu, digagaslah sebuah langkah untuk mendidik dan memberikan pendampingan belajar kepada anak-anak petani miskin yang kemudian nama Gerakan Anak Petani Cerdas.
Awalnya 'sekolah' yang diselenggarakan tiap akhir pekan itu dilakukan di rumah Heni. Karena rumah Heni kecil, proses belajar mengajar dilakukan di garasi dengan peralatan seadanya. “Karena ga ada papan tulis, saya pernah menggunakan kardus untuk proses belajar mengajar,” ujar peraih penghargaan Guru Inspiratif ini.
Proses belajar kemudian mengajar dilakukan dari kampung ke kampung. Proses belajar mengajar, dilakukan di saung, musala atau di rumah-rumah warga. “Saya kemana-mana membawa tas besar berisi buku dan alat tulis. Sementara suami nenteng white board ,” ujar peraih Top 300 Young Leader Asia versi Forbes 2016.
Heni menerapkan metode pendidikan Fun Learning By Doing, di mana anak-anak diajak belajar dengan bermain kuis atau permainan edukasi lainnya. Sehingga mereka diharapkan mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan memahami mengapa belajar itu penting. Ada tiga pelajaran penting yang diajarkan. Pertama, kemampuan berbahasa, literasi , dan kemampuan mengasah logika seperti matematika, bisnis, dan lain-lain. “Selain itu, anak-anak petani ini kami bekali dengan kemampuan komputer, pertanian, pertanian dan perkebunan,” dia menjelaskan.
Selain itu, anak-anak tersebut juga diajarkan bahasa daerah agar tidak mengandung kearifan lokal. Selain itu, juga ditanamkan motivasi dan pendidikan karakter. “Aku selalu menanamkan kepada mereka, bahwa pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk memutus mata rantai kemisi. Mereka bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak melalui pendidikan. Dan saya sudah membuktikan itu.”
Komunitas Agroedu Jampang
Heni menerapkan metode pendidikan Fun Learning By Doing sehingga diharapkan mereka mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan. (VIVA.co.id/Purna Karyanto)
Dengan metode pendidikan yang menitikberatkan pada pengalaman belajar yang menyenangkan, pekan-pekan berikutnya Heni kewalahan karena kebanjiran murid. Salah satu daya tarik, karena Heni selalu memberikan alat tulis gratis kepada semua anak yang ikut belajar. Selain alat tulis, anak-anak juga mendapatkan makanan sehat seperti susu,roti dan buah setelah usai pelajaran. “Karena di kampung yang kami datangi banyak sekali anak-anak yang menderita gizi buruk dan kekurangan gizi,” ujarnya.