Menpar Arief Yahya Jualan 10 Bali Baru ke Investor Tiongkok
- VIVA.co.id/Suparman
VIVA.co.id – Kali ini, Menteri Pariwisata Arief Yahya tidak hanya mempromosikan Wonderful Indonesia di pasar Tiongkok yang tahun 2015 lalu, outbound traveler-nya 120 juta orang itu. Tetapi juga menawarkan skema investasi menarik bagi para investor yang ingin menanamkan modal di sector pariwisata di tanah air.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2015 asumsi pemerintah 5,3 persen, sama dengan prediksi oleh analis The World Bank dan Standard Chartered. ADB (Asian Development Bank) lebih optimis 5,4 persen,” kata Menpar Arief Yahya dalam Business Forum yang digelar INACHAM – Indonesia Chamber of Commerce in China di Grand Hyatt, Shanghai.
Realisasi investasi juga terus mengalami pertumbuhan positif. Tahun 2015, investasi naik 17,8 persen dengan realisasi USD40,4 miliar. Sedangan komitmen untuk investasi mencapai USD137 miliar, atau naik 45 persen dari tahun sebelumnya.
“Persentase realisasi investasi di sector pariwisata lebih besar lagi, naik 53 persen dari tahun lalu. Nilainya USD1,049 juta. Investasi di pariwisata itu menyumbangkan 2,29 persen dari total investasi nasional,” jelasnya.
Presiden Joko Widodo, menurut Arief Yahya, menempatkan lima prioritas utama dalam membangun Indonesia saat ini. Infrastruktur, maritime, pangan, energy dan pariwisata. Baru kali ini pariwisata menjadi amat penting dalam prioritas pembangunan nasional.
“Karena memang hanya pariwisata diantara penyumbang devisa yang terus mengalami pertumbuhan. Yang lain, seperti minyak dan gas bumi, batubara, kelapa sawit, tiga terbesar itu turun drastis,” ucap Arief Yahya.
Lalu apa yang hendak dibuka untuk investasi di pariwisata? Menpar Arief menyebut percepatan pengembangan destinasi 10 Bali Baru. Dia memaparkan potensi dari Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu dan Kota Tua Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru Jawa Timur, Mandalika Lombok NTB, Labuan Bajo NTT, Wakatobi Sultra dan Morotai Maltara.
Di semua lokasi itu akan dibuat Badan Otorita yang tugas utamanya membangun KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Pariwisata. Kawasan yang dikelola untuk membangun amenitas, seperti hotel, resort, convention, theme parks, golf course, restoran, café, dan segala fasilitas yang dibutuhkan oleh wisatawan saat stay.