Bukan Mobil Listrik! SUV Diesel Ini Malah Paling Dicari di GIIAS 2025
- GWM
Tangerang, VIVA – GIIAS 2025 menjadi ajang unjuk gigi berbagai pabrikan otomotif dalam menghadirkan kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan. Namun, di tengah derasnya arus elektrifikasi, selera konsumen ternyata belum sepenuhnya bergeser.
Hal ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan GWM Indonesia langsung di booth mereka sepanjang pameran berlangsung di ICE BSD City.
Dalam survei terhadap ratusan responden, GWM mencatat bahwa Tank 300 Diesel justru menjadi model paling menarik perhatian pengunjung.
Sebanyak 27 persen responden memilih SUV bermesin diesel ini sebagai kendaraan paling berkesan, mengalahkan model-model elektrifikasi lainnya seperti Tank 300 HEV dan ORA 03 BEV yang masing-masing hanya dipilih oleh 22 persen.
Padahal, pengunjung yang datang ke GIIAS tahun ini didominasi oleh generasi muda. Survei menunjukkan 52 persen responden berasal dari Generasi Z, sementara sisanya dari kalangan Generasi X (23 persen) dan Milenial (21 persen).
Angka ini diklaim menunjukkan bahwa daya tarik Tank 300 Diesel tak hanya datang dari pengguna mapan, tapi juga dari segmen muda yang biasanya lebih terbuka terhadap teknologi baru.
Menariknya lagi, meski banyak brand mengusung tema elektrifikasi, 50% pengunjung booth GWM mengaku belum menentukan pilihan jenis kendaraan yang ingin dibeli. Hanya sebagian kecil yang sudah memantapkan diri: 20 persen memilih BEV, 12 persen HEV, 11 persen PHEV, dan 11 persen masih pada ICE.
“Kami memahami bahwa inovasi bukan soal satu arah. Konsumen saat ini lebih mencari kendaraan yang sesuai dengan gaya hidup mereka, bukan sekadar tren teknologi,” ujar Martina Danuningrat, Strategy & Marketing Director GWM Indonesia di ICE BSD, Tangerang.
Dari sisi transaksi pun, data berbicara. GWM mencatat hampir 400 unit kendaraan dipesan selama GIIAS 2025 dan lebih dari separuhnya, tepatnya 58%, adalah untuk Tank 300 Diesel.
“Kami melihat ini sebagai validasi bahwa strategi All Scenarios, All Powertrains, All Users tidak hanya relevan di atas kertas, tapi benar-benar diterima oleh pasar Indonesia,” tuturnya.