Francesco Bagnaia Pilih Waspada Jelang Balapan Kandang MotoGP
- Crash.net
VIVA – Menjelang balapan kandangnya di Misano World Circuit Marco Simoncelli, pembalap andalan Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia atau yang akrab disapa Pecco, menyatakan sikap optimistis meski tetap berhati-hati. Setelah mengalami akhir pekan yang berat di Circuit de Barcelona-Catalunya,
ia berharap performanya bisa bangkit di hadapan publik sendiri pada seri MotoGP San Marino.
Marc Marquez, Francesco Bagnaia, Maverick Vinales di MotoGP Qatar 2025
- Crash.net
"Saya memandang balapan di Barcelona secara positif, ya, tapi tidak bahagia," ujar Francesco Bagnaia kepada MotoGP.com menjelang Grand Prix San Marino, dikutip VIVA Jum’at, 12 September 2025.
Evaluasi Usai Hasil Buruk di Barcelona
Pada seri sebelumnya di MotoGP Catalunya, Bagnaia harus menelan hasil mengecewakan. Ia gagal bersaing di sesi kualifikasi dan hanya memulai balapan dari posisi ke-21. Meski berhasil menyodok ke posisi tujuh saat balapan, ia tetap finis dengan selisih sekitar 16 detik dari pemenang lomba.
Hasil ini membuat kepercayaan dirinya sempat turun, sekaligus menyoroti masih adanya masalah teknis dan setup pada motor Ducati Desmosedici GP-nya.
Bagnaia menilai bahwa kurangnya daya cengkeram (grip) ban dan kesulitan mendapatkan kecepatan puncak (top speed) menjadi penyebab utama ia tidak kompetitif sepanjang akhir pekan di Barcelona.
Ia menyebut performa buruk ini harus menjadi bahan evaluasi agar tidak terulang di balapan berikutnya.
Misano, Trek yang Lebih Bersahabat untuk Ducati
Menghadapi seri MotoGP San Marino di Misano, Bagnaia merasa lebih percaya diri. Ia menjelaskan bahwa karakteristik lintasan Misano sangat berbeda dengan Barcelona. Permukaan aspal Misano terkenal memiliki daya cengkeram tinggi, yang memungkinkan ban bekerja optimal dan mendukung gaya balap khas Ducati.
Selain itu, Misano adalah salah satu sirkuit yang sangat familiar bagi Bagnaia. Ia sering berlatih dan menguji motor di sana, sehingga sudah memahami seluk-beluk setiap tikungan dan kondisi lintasannya.
Faktor ini menjadi keunggulan tersendiri yang diharapkan dapat memperbaiki performa Ducati sekaligus membantunya tampil kompetitif sejak sesi latihan hingga balapan utama.
Fokus pada Konsistensi dan Persiapan Teknis
Meski optimistis, Bagnaia menegaskan bahwa dirinya dan tim tidak boleh lengah. Menurutnya, kunci utama untuk bangkit adalah memastikan seluruh sesi berjalan konsisten.
Ia menekankan pentingnya menemukan setelan motor yang tepat sejak awal, agar tidak mengulang kesulitan di sesi kualifikasi seperti di Barcelona.
Bagnaia juga menyoroti perlunya manajemen ban yang baik karena temperatur lintasan Misano seringkali tinggi, yang bisa membuat degradasi ban cepat terjadi. Strategi balapan yang matang akan menjadi faktor penentu apakah ia bisa menutup akhir pekan dengan hasil lebih baik.
Motivasi Tambahan di Balapan Kandang
Balapan di Misano memiliki arti khusus bagi Bagnaia. Selain dekat dengan markas besar Ducati, sirkuit ini juga merupakan rumahnya sendiri, sehingga dukungan dari para penggemar lokal akan sangat besar. Ia mengaku dukungan moral dari publik Italia bisa menjadi suntikan motivasi tambahan untuk mengangkat performa tim.
Bagnaia menyebut bahwa tampil di hadapan penggemar sendiri membuatnya lebih bersemangat, namun ia juga harus mengendalikan tekanan agar tidak terbebani ekspektasi tinggi.
Menjelang MotoGP San Marino di Misano, Francesco Bagnaia berharap kondisi lintasan yang lebih bersahabat dapat membantunya keluar dari masa sulit usai hasil mengecewakan di MotoGP Catalunya.
Pembalap Ducati, Francesco Bagnaia
- Ducati Corse
Ia percaya bahwa kombinasi antara grip aspal yang tinggi, pengetahuan mendalam tentang trek, persiapan teknis matang, dan dukungan penuh penggemar dapat menjadi kunci untuk meraih podium.
Meskipun tetap waspada terhadap tantangan teknis, Bagnaia optimistis Misano bisa menjadi titik balik penting untuk mengembalikan performa terbaiknya dalam perburuan gelar juara dunia musim ini.