Honda Kagum dengan Luca Marini yang Unggul di Area Lemah Marc Marquez
- Crash.net
Pembalap Honda, Joan Mir dan Luca Marini
- HRC MotoGP
Menurut Marini, kunci dari performa ini adalah kombinasi antara pengaturan motor, pemahaman ban, serta keberanian untuk tetap menjaga kecepatan tanpa kehilangan kendali. Ia menyebut bahwa “sensasi motor di tikungan ini bisa berubah-ubah setiap lap,” tetapi dengan pendekatan yang tepat, hasil positif bisa dicapai.
Honda sendiri mengaku puas dengan data yang ditunjukkan Marini. Hasil telemetri memperlihatkan bahwa motor RC213V dapat bekerja dengan baik di area yang sebelumnya dianggap sebagai “titik lemah.”
Hal ini memberi harapan bahwa Honda mampu kembali kompetitif setelah beberapa musim terakhir kesulitan bersaing di papan atas.
Bagi tim, keunggulan Marini di Turn 11 juga menjadi masukan penting untuk pengembangan motor ke depan. Jika stabilitas dan corner speed bisa dijaga di berbagai sirkuit, bukan tidak mungkin Honda bisa menutup celah performa yang selama ini dimanfaatkan oleh tim rival seperti Ducati dan Aprilia.
Keunggulan Marini di tikungan cepat bukan hanya sekadar statistik. Dalam dunia MotoGP, satu hingga dua persepuluh detik per lap bisa menjadi pembeda besar dalam hasil balapan.
Jika Marini mampu mempertahankan performa ini di trek lain, ia berpotensi memberikan ancaman serius bagi para pesaing, sekaligus membawa Honda kembali ke jalur kemenangan.
Pembalap Honda, Luca Marini dan Joan Mir
- HRC MotoGP
Selain itu, keberhasilan Marini juga membuka babak baru dalam perbandingan internal dengan Marc Marquez. Jika Marini bisa terus unggul di area yang menjadi kelemahan historis Marquez, maka persaingan dalam tim Honda akan semakin menarik untuk diikuti sepanjang musim.
Luca Marini berhasil menunjukkan bahwa Honda masih punya potensi besar di MotoGP 2025. Keunggulannya di Turn 11 Misano area yang selama ini menjadi titik lemah Marc Marquez membuktikan bahwa kombinasi keberanian, teknik, dan setup motor yang tepat bisa menghasilkan perbedaan besar.