Gaspol Tanpa Lemas! Tips Tetap Fokus Saat Berkendara di Bulan Puasa
- Dok: SIS
Jakarta, VIVA – Bulan puasa sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi pengemudi, terutama dalam menjaga fokus dan stamina di jalan. Rasa lapar dan haus yang muncul di siang hari bisa mengurangi konsentrasi, belum lagi efek kantuk akibat perubahan pola tidur.
Bagi yang tetap harus berkendara, baik untuk bekerja, mudik, atau sekadar aktivitas harian, menjaga kondisi tubuh dan pikiran tetap prima adalah hal yang wajib diperhatikan agar perjalanan tetap aman.
Pada artikel ini akan dibahas tips-tips yang aman saat berkendara di bulan puasa, dikutip VIVA dari laman resmi Suzuki.
Mengemudi mobil di tengah hujan. Foto ilustrasi.
- Carthrottle
Pertama, pengemudi harus mengatur waktu istirahat dengan baik agar tetap bugar saat berkendara di bulan puasa.
Aktivitas harian yang padat bisa membuat waktu tidur berkurang, sehingga penting untuk tidak tidur terlalu larut dan memanfaatkan waktu istirahat setelah subuh jika memungkinkan.
Dengan tidur yang cukup selama 7–8 jam sehari, tubuh akan lebih segar dan fokus saat mengemudi. Selain itu, menjaga pola makan juga sangat penting.
Meski sedang berpuasa, tubuh tetap membutuhkan asupan gizi seimbang dari karbohidrat, protein, sayur, dan buah agar tetap bertenaga.
Suplemen tambahan juga bisa membantu menjaga daya tahan tubuh, sehingga berkendara tidak terasa berat.
Kedua, cara berkendara yang aman harus diperhatikan untuk menghindari risiko kecelakaan. Mengemudi dengan kecepatan tinggi atau melakukan manuver mendadak bisa sangat berbahaya, terutama saat tubuh sedang tidak seprima biasanya.
Sebaiknya, berkendara dengan kecepatan yang stabil dan tetap waspada terhadap kondisi jalan.
Selain itu, rasa kantuk yang lebih sering muncul saat puasa juga perlu diantisipasi. Mengatur suhu AC agar tidak terlalu dingin, memilih musik yang tidak terlalu menenangkan, serta menghindari suasana kabin yang terlalu sepi bisa membantu menjaga kewaspadaan.
Jika rasa kantuk atau lelah mulai mengganggu konsentrasi, sebaiknya segera menepi dan beristirahat sejenak daripada memaksakan diri yang bisa berakibat fatal.
Selain fisik, pengendara juga perlu mengontrol emosi saat menghadapi kemacetan atau pengemudi lain yang tidak tertib.
Salah satu esensi puasa adalah melatih kesabaran, sehingga penting untuk tetap tenang dan tidak terpancing emosi saat di jalan.
Teknologi juga bisa dimanfaatkan untuk membuat perjalanan lebih efisien, seperti menggunakan aplikasi navigasi untuk mencari rute tercepat dan menghindari macet.
Sebelum berkendara, pastikan kendaraan dalam kondisi prima dengan melakukan pengecekan rutin, terutama jika akan melakukan perjalanan jauh.
Jika merasa tidak fit untuk mengemudi, transportasi umum bisa menjadi alternatif yang lebih aman.
Dengan persiapan yang baik, berkendara saat puasa tetap bisa nyaman dan selamat sampai tujuan.