Merebut Pasar China

Ilustrasi produk China
Sumber :
  • mgid.com

"Capaian ini diharapkan menjadi indikasi meningkatnya realisasi investasi Tiongkok di masa yang akan datang," ujar Franky.

Adapun lima besar negara asal yang merealisasikan investasi adalah, Singapura (US$2,9 miliar), Jepang (US$1,6 miliar), Hong Kong (US$500 juta), Republik Rakyat Tiongkok (US$500 juta), serta Belanda (US$300 juta).

Franky menambahkan bahwa penanaman modal dalam negeri periode 2015 meningkat cukup signifikan. "Realisasi penanaman modal meningkat sebesar Rp50,4 triliun atau naik 18,6 persen dari Rp42,5 triliun pada periode yang sama 2015 dan penanaman modal asing sebesar Rp96,1 triliun, naik 17,1 persen dari Rp82,1 triliun pada periode yang sama tahun 2015," katanya.

Selanjutnya...Bentuk Desk Khusus

Bentuk Desk Khusus

Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan investasi China di Indonesia, BKPM pun meluncurkan desk khusus China untuk memfasilitasi antusiasme investor asal Negara Tirai Bambu dalam menanamkan modalnya di Indonesia.

"Kami secara resmi membuka desk China dan menempatkan officer kami yang mampu berbahasa Mandarin dengan baik," ujar di Jakarta, Senin 2 Mei 2016.

Franky menjelaskan, desk China ini diharapkan dapat membantu investor China dalam berkomunikasi dengan baik, sehingga mereka bisa mendapatkan penjelasan mengenai kebijakan investasi di Indonesia.  

Selain itu, desk China tersebut akan memberikan bimbingan dan konsultasi bagi investor China untuk memperoleh perizinan penanaman modal. "China merupakan salah satu sumber investasi asing terbesar di Indonesia dan investasinya meningkat pesat dalam dua tahun terakhir," tuturnya.

Dengan pembentukan desk China, BKPM berharap  target realisasi investasi dari Tiongkok dapat meningkat menjadi US$30 miliar atau setara Rp390 triliun (kurs Rp13.000 per dolar) tahun ini.

"Investasi Tiongkok kami targetkan tahun ini US$30 miliar, itu untuk komitmen investasinya. Tahun lalu, komitmen investasi US$21 miliar (Rp273 triliun) dan untuk tahun ini hingga Maret 2016 sudah US$4 miliar (Rp52 triliun)," kata Franky.

Peluncuran desk khusus China ini mundur dari rencana awal yaitu pada April 2016. Namun, BKPM tetap mewujudkan langkah progresif tersebut untuk menggenjot realisasi investasi yang tahun ini ditargetkan sebesar Rp594,8 triliun.

Franky juga mengungkapkan bahwa BKPM akan menaikkan tingkat investasi atau investment rate tahun ini menjadi di atas 10 persen. Kenaikan investment rate ini untuk rencana investor yang benar-benar ingin menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga implikasinya langsung terjadi.