Menanti Jurus Tandingan Negara Islam OKI soal Yerusalem

Protes di Maroko atas pengakuan AS tentang Yerusalem ibu kota Israel
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

Berbicara di Brussels, kota yang sudah 20 tahun tak dikunjungi oleh seorang PM Israel, Netanyahu meminta agar Uni Eropa termasuk negara-negara yang tergabung di dalamnya mengikuti langkah AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

“Saya yakin bahwa semua atau paling tidak sebagian besar negara di Eropa akan memindahkan kedubesnya ke Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan bersama-sama mengusahakan keamanan, kemakmuran dan perdamaian,” kata Netanyahu sebagaimana dinukil dari BBC.

Namun rayuan Netanyahu tampaknya belum berhasil tatkala Ketua Komite Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini, pada kesempatan yang sama mengatakan bahwa Uni Eropa tak bisa mengabulkan keinginan tersebut. Uni Eropa akan tetap mengikuti konsensus termasuk status quo Yerusalem dan proses solusi damai atau two state solution yang seharusnya masih dalam proses berjalan.

Netanyahu juga sempat bertemu dengan Presiden Prancis untuk membicarakan hal tersebut. Namun Macron juga bersikap senada dengan Uni Eropa. Bahkan dia mengingatkan bahwa sikap AS dan Israel tersebut akan bisa mengusik kembali kondisi relatif stabil di Timur Tengah.

Pada saat Netanyahu sibuk “safari” ke Eropa, Presiden Palestina Mahmoud Abbas memilih berkunjung ke Kairo bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Abbas melobi Mesir yang juga anggota OKI itu untuk berada di pihak Palestina dalam kasus Yerusalem. Abbas juga menolak memenuhi undangan AS ke Washington termasuk tak mau bertemu dengan Wakil Presiden AS Mike Pence.

Para penasihat Abbas mengingatkan bahwa pada saat ini yang paling mendesak diajak berbicara adalah negara-negara di Liga Arab dan negara yang pro kepada Palestina.

Terkait pertemuan Presiden Palestina, Gubernur Palestina yang diposisikan untuk Yerusalem, Adnan al-Husayni, mengatakan bahwa pihaknya mendorong agar dalam Sidang Khusus OKI dilakukan pengakuan OKI atas Yerusalem sebagai ibu kota Palestina. Sikap tandingan atas AS itulah yang diharapkan Palestina akan
keluar dan menjadi hasil Sidang Khusus OKI sebagaimana disadur dari Jerusalem Post.

Sejak lama, Palestina memang berencana menjadikan Yerusalem bagian timur sebagai ibu kota negaranya pada masa depan. Husayni menilai bahwa cara tersebut akan menjadi jurus paling ampuh untuk menyeimbangkan klaim sepihak AS atas Yerusalem. Permintaan ini dilaporkan juga sudah disampaikan kepada Presiden Turki agar menjadi opsi yang disampaikan dalam sidang khusus.