Quagliarella, The Untold Truth: Kisah Penuh Teror Striker Sampdoria

Film dokumenter berjudul “Quagliarella, The Untold Truth”
Sumber :

VIVA – Kisah kehidupan pesepak bola asal Italia Fabio Quagliarella hadir dalam sebuah karya dokumenter yang dirilis oleh layanan streaming Indonesia, Mola.

Film dokumenter berjudul “Quagliarella, The Untold Truth” ini sekaligus menandakan karya original pertama yang digarap oleh Mola juga kehadiran Mola di Italia dan negara lain seperti Inggris, Malaysia dan Singapura.

Dokumenter ini khusus mengangkat kisah striker Sampdoria, Fabio Quagliarella saat bermain di Napoli, ketika itu ia terpaksa meninggalkan klubnya karena menerima banyak ancaman atau teror dari seorang penguntit selama bertahun-tahun.

Perjalanan karir yang tak mulus

Selama 22 tahun menjadi pesepak bola profesional, perjalanan karier Quagliarella tidak bisa dibilang mulus tanpa hambatan. Apalagi dengan adanya tekanan untuk menjadi penyerang masa depan.

Digambarkan dalam film dokumenter Quagliarella, The Untold Truth yang tayang di Mola per Jumat (29/10/2021), Kala itu, tepatnya pada 2005, Quagliarella masih berumur 21 dan sudah menjadi penyerang kunci Torino.

Quagliarella berhasil mencetak 10 gol dari 40 penampilan yang akhirnya membuat ia menjadi penyumbang gol ketiga terbanyak untuk il Toro—julukan Torino.

Sayangnya, prestasi tersebut harus berhenti lantaran Torino mengalami kebangkrutan yang membuat performa Quagliarella pun ikut mandek. Strategi jual beli pemain pun harus dilakukan.

Ia harus dilego ke Udinese dan dipinjamkan ke Ascoli. Di Ascoli, ia tak bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya. Hingga akhirnya semusim berselang, setengah kepemilikan Quagliarella dijual oleh Udinese ke Sampdoria.

Di klub inilah, Quagliarella menemukan sentuhannya kembali. Di Serie A musim 2006/2007, ia berhasil mencetak 13 gol. Rentetan gol spektakuler yang ia ciptakan berhasil membuat namanya tersohor kembali. Bahkan pada momen ini pula ia dipanggil tim nasional Italia dan dilirik oleh Manchester United.

Tak heran memang banyak “mata” yang mengincar Quagliarella. Selain karena saat itu usianya yang masih muda, tendangan Quagliarella terkenal bertenaga yang membuat dirinya digambarkan sebagai suatu keajaiban balistik oleh salah satu jurnalis asal Italia.

“Quagliarella tak pernah takut untuk menendang bola langsung dari luar kotak penalti. Bahkan, sejak kanak-kanak, hal itu tak pernah dia khawatirkan,” kata Paolo dalam film dokumenter berjudul Quagliarella, The Untold Truth.