Cinta Laura dan Dilema Perempuan Hebat: Ketika Keunggulan Jadi Ancaman bagi Pasangan
- LOreal Paris.
Jakarta, VIVA – Dalam masyarakat yang seringkali masih terikat pada norma gender tradisional, perempuan yang memiliki kemandirian dan kecerdasan luar biasa terkadang dihadapkan pada realitas pahit: kecemasan atau ketidaknyamanan pasangan. Cinta Laura, dengan pengalamannya sendiri, membuka mata kita pada fenomena ini, menyoroti bagaimana kehebatan seorang perempuan bisa secara paradoks menjadi bumerang dalam hubungan romantis.
"Memang kadang-kadang kalau seorang perempuan terlalu 'hebat' laki-laki takut," ujar Cinta dalam Podcast yang Grace Tahir, mengawali pandangannya yang tajam. Ia mengambil contoh dari kehidupan pribadinya, di mana pasangannya di awal hubungan merasa bangga dan bahagia dengan kemandirian finansial serta pemikirannya yang independen. Namun, seiring waktu, ada perubahan yang disayangkan.
"Seiring berjalannya waktu, tingkah lakunya berubah, termanifestasi menjadi verbal abuse, tidak menunjukkan kasih sayang mereka lagi, agar kita merasa insecure dan merasa bahwa ada yang kurang dengan diri kita," ungkap Cinta dengan jujur. Pengalaman ini menyisakan keprihatinan mendalam bagi Cinta terhadap feminisme zaman sekarang.
Ia tidak menampik hak perempuan untuk memiliki hak yang sama dengan laki-laki, termasuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya dan memilih jalan hidup serta karier. "Kalian di rumah memiliki mimpi untuk sekolah di Ivy League atau sekolah tinggi-tinggi, lakukanlah!" serunya, memberi dukungan penuh. Namun, ia juga menyiratkan bahwa di tengah perjuangan untuk kesetaraan, ada dinamika hubungan yang perlu dipahami agar keunggulan perempuan tidak justru menjadi penghalang kebahagiaan pribadinya. Ini adalah refleksi penting bagi perempuan hebat lainnya: bagaimana menyeimbangkan ambisi pribadi dengan dinamika hubungan, sekaligus mengenali tanda-tanda yang kurang sehat.