Jadi Penghasil Devisa, Kemenperin Pacu Kinerja Industri Furnitur dan Kerajinan

Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika
Sumber :
  • Kemenperin

“Pemerintah juga memfasilitasi melalui penyelenggaraan business matching untuk mempertemukan para pelaku industri dengan para pengguna produk dalam negeri, seperti dari instansi pemerintah dan BUMN. Industri furnitur menjadi salah satu sektor andalan untuk mendukung kantor-kantor pemerintah dan sekolah,” paparnya.

Untuk strategi kedua, lanjut Putu, merupakan bentuk keniscayaan dikarenakan pasar tujuan ekspor tradisional saat ini masih terganggu akibat resesi.

“Di sisi lain, pasar nontradisional sangat potensial untuk dikelola, misalnya India dan kawasan Timur Tengah, di mana pertumbuhan sektor propertinya masih relatif stabil,” imbuhnya.

Sejalan dengan tema JIFFINA 2023, yakni “The Power of Eco-lifestyle for Global Market”, semakin tingginya environmental awareness dari konsumen furnitur diharapkan dapat mendorong para pelaku industri untuk terus melakukan perbaikan-perbaikan dalam produksinya sehingga bisa lebih efisien, ramah lingkungan, namun tetap dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan untuk masyarakat.

“Dengan inovasi-inovasi produksi yang lebih efisien maka konsumen dalam negeri juga akan dapat menikmati produk furnitur berkualitas karya anak bangsa,” ujar Putu.

Berikan solusi
Industri furnitur nasional turut mengalami dampak melemahnya pasar global akibat situasi geopolitik yang terjadi karena perang Rusia dan Ukraina. Inflasi yang disebabkan oleh kondisi resesi menyebabkan turunnya daya beli konsumen di negara-negara importir yang terdampak perang tersebut, terutama negara-negara kawasan Eropa dan Amerika Serikat.

“Dalam rangka memperbaiki pasar global dan meningkatkan pasar dalam negeri furnitur, kami sangat menyadari bahwa industri ini masih menghadapi berbagai kendala dan tantangan. Berdasarkan aspirasi dari para pelaku industri, kami menyerap beberapa isu pokok yang dihadapi oleh industri furnitur dan kerajinan dalam negeri saat ini, dan berupaya untuk memberikan solusinya,” papar Dirjen Industri Agro.

Isu pertama, yakni permasalahan domestik terkait dengan rantai pasok ketersediaan bahan baku. Guna menjamin ketersediaan dan stabilitas pasokan bahan baku, Kemenperin melakukan upaya perbaikan rantai pasok bahan baku industri furnitur dengan fokus penyediaan akses yang lebih baik terhadap bahan baku industri furnitur sehingga tercapai pola rantai pasok bahan baku furnitur yang ideal.