Peran Tiongkok dalam Krisis Ekonomi Pakistan

Warga Pakistan mengungsi karena banjir.
Sumber :
  • AP Photo/Pervez Masih.

Pada bulan Juli lalu, mantan Menteri Keuangan Pakistan Ishaq Dar mengumumkan bahwa Tiongkok telah memberikan pinjaman USD $2,4 miliar untuk membantu Islamabad bertahan dari salah satu krisis ekonomi terburuknya.  

Pinjaman ini telah membuat perekonomian Pakistan yang rapuh sepenuhnya bergantung pada Tiongkok dan menjebak negara tersebut dalam utang yang sangat besar.

Ketergantungan ekonomi Pakistan pada Tiongkok dapat dijelaskan oleh perbedaan antara syarat dan ketentuan pinjaman Tiongkok dibandingkan dengan kreditur Pakistan lainnya.  

Perbedaan pertama adalah tingkat bunga pinjaman Tiongkok jauh lebih tinggi dibandingkan bunga pinjaman dari kreditor Pakistan lainnya.  

Bendera China.

Photo :

Selama tahun 2019-2020, total pinjaman ke Pakistan oleh Paris Club Countries dan Tiongkok hampir sama, namun arus bunga pinjaman Tiongkok yang keluar empat kali lebih tinggi.  

Dalam dua tahun terakhir, Pakistan hanya membayar bunga sebesar USD $7,6 juta kepada Paris Club, yang merupakan bantuan karena pandemi ini, sementara Pakistan telah membayar bunga lebih dari USD $400 juta ke Tiongkok.  

Hingga saat ini, Islamabad telah meminjam lebih banyak pinjaman dari Beijing dibandingkan negara lain, yaitu sebesar USD $30 miliar.

Perbedaan kedua adalah bahwa paket pinjaman IMF datang dengan persyaratan yang mengharuskan Pakistan untuk mereformasi sektor keuangan dan ekonominya, tidak seperti pinjaman yang diberikan oleh Tiongkok.  

Hal ini menyebabkan Pakistan tanpa ragu-ragu mendekati Tiongkok untuk meminta bantuan keuangan. Namun, Tiongkok hanya membebani Pakistan dengan utang, dan tidak membantunya menjadi perekonomian yang stabil, yang diyakini Pakistan akan menjadi hal yang baik.

Proyek-proyek Tiongkok, seperti CPEC, memakan biaya besar dan memberikan manfaat yang sangat sedikit bagi negara tersebut.  

Ilustrasi warga Tiongkok.

Photo :
  • iStock.

Tiongkok juga memanfaatkan pinjaman komersial, mengeksploitasi korupsi lokal, melakukan negosiasi yang tidak jelas, dan ragu-ragu untuk merestrukturisasi utang, yang semuanya memainkan peran penting dalam memperburuk krisis ekonomi Pakistan.

Dengan kata lain, Pakistan kini masuk dalam jajaran negara yang terjerat ‘jebakan utang China’, yang tentunya dapat memyandera kedauladan bangsa tersebut.

Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.