Sosok Anggota Dewan yang Peduli Pendidikan Rakyat

Pengurus Yayasan Bina Insan Gemilang .
Sumber :

Segala sesuatu yang terjadi pasti memiliki sebuah alasan. Dan alasan didirikannya yayasan ini karena pengalaman pahit pengurus yayasan dalam mendapatkan pendidikan akibat permasalahan ekonomi. Pada dasarnya pendidikan memang sangat penting. Karena pendidikan mampu menyalakan pikiran dan mematangkan kepribadian.

Bisa dibayangkan jika pendidikan sudah  tidak dipikirkan lagi di dunia ini, maka semakin banyak orang yang akan memaksakan seekor ikan untuk memanjat sebuah pohon. Maka dari itu, setiap manusia seharusnya memang peduli terhadap pendidikan. Seperti halnya Surahman dan kerabatnya yang dengan ikhlas mendirikan Yayasan Bina Insan Gemilang (BIG) ini.

Menurut ketua Yayasan Bina Insan Gemilang (BIG),  yang juga menantu dari Surahman yaitu Ustaz Hasan mengatakan bahwa di sela-sela kesibukan Bapak Surahman sebagai anggota DPR RI, ia tetap menyempatkan hadir untuk berbagi ilmu agama kepada para santrinya. Dengan adanya yayasan ini, Bapak Surahman dapat mencapai tekadnya untuk berdakwah sedikit demi sedikit.

Jika kita melihat seseorang hanya dari luarnya saja kita tidak akan mendapatkan hal-hal baik dari dalam diri orang tersebut. Mereka bilang anggota DPR tidak banyak yang peduli terhadap masyarakat di sekelilingnya. Anggota DPR hanya sibuk dengan urusannya dan kemewahan yang didapatkannya. Mereka hanya mendengar bukan melihat faktanya.

Surahman telah memberikan pembuktian. Bahwa seorang yang memiliki jabatan tinggi serta memiliki hidup yang sejahtera tidak semuanya melupakan orang-orang di sekitarnya. Kepedulian, kehangatan, serta sifat yang rendah hatinya dapat memberikan bukti dan membantah opini-opini mereka yang tidak bertanggung jawab.

Pedulilah pada sesama dan berbuat baiklah walaupun kau sedang berada di tempat tertinggi. Boleh jadi, saat nanti engkau tertidur lelap, pintu-pintu langit sedang diketuk oleh puluhan doa kebaikan untukmu dari seorang fakir yang telah kau bantu, atau seorang yang kelaparan yang telah kau beri makan, atau seseorang yang sedih yang telah kau bahagiakan. Maka, janganlah sekali-kali kau meremehkan sebuah kebaikan. (Tulisan ini dikirim oleh Adinda Rahmani dan Christina Saraswati, mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Pancasila, Jakarta)