Mempertahankan Brand Awareness Usaha Kuliner di Indonesia

Gambar Salah Satu Makanan Khas Indonesia by Google
Sumber :
  • vstory

Pelangaan atau masyarakat akan mengingat ciri khas dari perusahaan tersebut jika melihat logo, nama, atau symbol perusahaan tersebut dan itu tersimpan dalam ingatan (memory) pelangaan atau masyarakat.

Situasi pandemik yang sampai saat ini masih berlangsung membuat tempat-tempat kuliner di seluruh kota di Indonesia berusaha untuk mempertahankan kesadaran merek pada masyarakat yang sudah susah payah dibangun sebelum corona virus menyerang.

Tempat kuliner yang terdapat di berbagai kota bahkan berbagai negara tanpa terkecuali mengalami kesulitan tersebut. Usaha kuliner khususnya di Indonesia pada awal tahun 2021 mengalami beberapa kemudahan dalam mempertahankan usahanya.

Pada awal tahun 2021 berbagai tempat wisata bahkan berbagai usaha di bidang transportasi baik di udara, laut, maupun darat sudah mulai beroperasi dengan syarat dan ketentuan sesuai protokol kesehatan yang berlaku dan memberikan dampak positif terhadap usaha kuliner di berbagai kota di Indonesia.

Beberapa tempat kuliner membuat kerja sama dengan influencer atau food vlogger dengan cara yaitu, mengundang influencer atau food vlogger tersebut ke tempat kuliner yang telah bekerja sama dan membuat video yang berisi ulasan mereka terhadap makanan dan situasi atau keadaan di dalam tempat kuliner tersebut.

Selain itu, tempat kuliner yang sebelumnya tidak bekerja sama dengan perusahaan yang memberikan layanan pesan antar makanan atau tidak memiliki store offline pada berbagai e-commerce perlahan membuat store offline dan bekerja sama dengan perusahaan yang memberikan layanan pesan antar makanan dikarenakan beberapa masyarakat masih memilih untuk tidak keluar rumah dan menggunakan layanan pesan antar untuk makanan atau memesan lewat e-commerce.

Strategi tersebut dibuat untuk mempertahankan kesadaran merek (brand awareness) yang sudah ada dalam ingatan masyarakat atau pelanggan tidak hilang dan tetap memilih untuk memesan atau pergi ke tempat kuliner tersebut. Karena beberapa masyarakat sudah berani untuk keluar rumah dan beberapa masyarakat masih memilih untuk tidak keluar rumah.

Dengan itu, usaha kuliner bisa tetap berjalan dan kesadaran merek dalam usaha tersebut tidak hilang. (Salsabila Adhisty A.R., Mahasiswa Program Studi Manajemen Internasional, FEB, Universitas Jenderal Soedirman)

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.