Gerakan Literasi Digital, Upaya Antisipasi Kekerasan terhadap Pelajar

Ilustrasi Kekerasan Pelajar (Sumber: ANTARA News /Insan Faizin)
Sumber :
  • vstory

Faktor berikutnya yang mempengaruhi terjadinya kekerasan adalah dari sikap siswa dan pelajar tersebut.

Sikap siswa dan pelajar ini tidak bisa dilepaskan dari dimensi psikologis dan kepribadian siswa itu sendiri. Kecenderungan sadomasochism tanpa sadar bisa melandasi interaksi antara siswa dengan pihak guru, teman atau kakak kelas atau adik kelas.

Perasaan bahwa dirinya lemah, tidak pandai, tidak berguna, tidak berharga, tidak dicintai, kurang diperhatikan, rasa takut diabaikan, bisa saja membuat seorang siswa clinging pada powerful / authority figure dan malah memancing ataupun mengundang orang tersebut untuk actively responding to his / her need meskipun dengan cara yang tidak sehat.

Contohnya, tidak heran jika anak berusaha mencari perhatian dengan bertingkah yang memancing amarah, agresivitas, ataupun hukuman. Tapi, dengan demikian, tujuannya tercapai, yakni mendapat perhatian. Sebaliknya, bisa juga perasaan inferioritas dan tidak berharga dikompensasikan dengan menindas pihak lain yang lebih lemah supaya dirinya merasa hebat.

Maka dari itu literasi media digital patut dicoba untuk mengantisipasi kekerasan pelajar, dikarenakan media digital diharapkan bisa membantu mengantisipasi kekerasan pelajar. Namun dibutuhkan keahlian dalam mengangkat sebuah literasi yang dapat dicerna bagi seluruh kalangan pelajar supaya tersampaikan ke seluruh pelajar sehingga dapat meminimalisir kekerasan bagi pelajar. Dan juga membuat sebuah tulisan yang menarik minat pada generasi muda pada saat ini.

Melalui Gerakan Literasi Digital ini, kekerasan dalam lingkup pelajar haruslah segera diminimalisir supaya tidak banyak korban yang merasakan. Dikarenakan kekerasan pelajar sendiri sangatlah mempengaruhi masa depan bagi pelajar itu sendiri. Ketika berkurangnya kekerasan pelajar, diharapkan mampu mendapatkan dan menjamin generasi yang berkualitas baik dalam akal, pikiran, etika, dan juga adab. (Andi Maulana, Lembaga Media PW IPM Jawa Barat)

Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.