Alasan Investasi China di RI Lebih Perkasa Dibanding Jepang

Ilustrasi bendera China.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia mengungkapkan sejumlah alasan mengapa investasi asal China menjadi yang paling besar saat ini dibanding investasi dari sejumlah negara lain.

Rapat Bareng Prabowo, Rosan Lapor Investasi di KEK Tembus Rp90,1 Triliun

Bahkan, Bahlil juga membandingkan mengapa investasi Jepang saat ini mengalami penurunan di Indonesia dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Padahal kita ketahui Jepang menjadi salah satu negara yang betah berinvestasi di Indonesia.

Menurut Bahlil, saat ini meningkatnya investasi langsung dari China disebabkan oleh beraninya investor dari negara panda putih itu menyasar sejumlah sektor yang ditawarkan oleh pemerintah Indonesia.

Tarik Investasi Global ke Indonesia, Danantara dan Kemenlu Jalin Kemitraan Strategis

Investasi tersebut tercatat jarang diminati negara lain, salah satunya adalah sektor infrastruktur hilir. Investasi di sektor tersebut dinilai miliki risiko tinggi dan lama pengembalian untungnya.

Kemudian, beraninya investor China dibandingkan negara lain juga karena China tak perlu waktu lama melakukan Feasibility Study dan hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun kemudian mereka membangun pabrik.

Tumbuh 28,6%, SKK: Investasi Hulu Migas Capai Rp 118 Triliun di Semester I-2025

"Nah ini, kalau kita lihat Jepang itu FS (Feasibility Study) bisa membutuhkan waktu sekitar tiga tahun, maka China cukup butuh waktu 1,5 tahun. Jadi Jepang lama, sehingga Jepang tergesar," ungkap Bahlil, dikutip Kamis 30 Januari 2020.

Data BKPM mencatat pada kuartal IV-2019, realisasi investasi China di Indonesia mencapai US$1,4 miliar, diikuti Hong Kong sebesar US$1,1 miliar, Singapura sebesar US$1,1 miliar, Jepang US$1,1 miliar dan Belanda US$500 juta. 

Adapun realisasi investasi periode kuartal IV-2019 yakni sebesar Rp208,3 triliun, atau meningkat 12 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2018.

Dengan capaian tersebut, total realisasi investasi sepanjang tahun 2019 yakni mencapai sebesar Rp809,6 triliun, atau 102,2 persen dari target realisasi investasi 2019 yang ditetapkan Bappenas yang hanya sebesar Rp792 triliun.

Juniko Nur Pratama (IESR), Harry Warganegara (IISIA)

Kejar Target NDC di 2030, Indonesia Butuh Investasi hingga Rp 4.648,6 Triliun

Untuk mengejar target Nationally Determined Contribution (NDC) di 2030, Indonesia membutuhkan investasi mencapai US$285 miliar atau sekitar Rp 4.648.6 triliun.

img_title
VIVA.co.id
22 Juli 2025